GELORA.CO - Lembaga survei Y-Publica merilis hasil surveinya yang menemukan fakta bahwa elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin kalah dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sumatera.
Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf, menurut Y-Publica, memang unggul di Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua namun tidak di Sumatera. Di Jawa, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,5 persen, sedangkan Prabowo-Sandi hanya 28,3 persen. Di Sulawesi, Jokowi-Ma’ruf didukung 56,3 persen, dan Prabowo-Sandi hanya 25,8 persen.
Tetapi di Sumatera, pulau berpenduduk 50 juta jiwa, elektabilitas Prabowo-Sandi unggul dengan persentase dukungan 42,6 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf sebesar 40,8 persen.
”Jawa dan Sumatera adalah dua pulau dengan populasi terbesar di Indonesia. Dua pulau ini jadi kunci pertarungan elektoral, karena jumlah suara di kedua pulau itu sekitar 78 persen,” kata Direktur Y-Publica, Rudi Hartono, dalam konferensi pers pemaparan hasil surveinya di Jakarta pada Senin malam, 5 November 2018.
Alasan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tak unggul di Sumatera, menurut Rudi, karena kultur masyarakat pulau cenderung konservatif dan kecenderungannya memang lebih dekat dengan Prabowo-Sandi. "Memang di survei kami, Prabowo-Sandi unggulnya di Aceh, kemudian di Riau, kemudian di Sumatera Barat," katanya.
Meski beberapa waktu lalu sepuluh kepala daerah di Sumatera Barat menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf, ternyata itu tidak berpengaruh pada pilihan masyarakat. "Jadi, itu dukungan kepala daerah di Sumbar tidak berdampak ke bawah.”
Satu hal yang menarik dalam hasil survei itu, katanya, justru di Sumatera Barat, juga Riau dan beberapa provinsi lain, jumlah pemilih lebih banyak dibanding daerah lain.
Survei Y-Publica digelar pada 10-20 Oktober 2018 dan melibatkan 1.200 responden yang mewakili 34 provinsi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden terpilih dengan menggunakan kuisioner. Tingkat kepercayaan survei 95 persen, dengan margin of error sebesar 2,98 persen. [viva]