Sandiaga Minta Maaf, Cicit KH. Bisri Minta Polemik Diakhiri

Sandiaga Minta Maaf, Cicit KH. Bisri Minta Polemik Diakhiri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengasuh Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, KH. Abdussalam Sohib, berharap polemik terkait kejadian Sandiaga Uno saat menziarahi makam salah satu pendiri NU, KH. Bisri Syansuri, diakhiri.

Harapan itu disampaikan cicit Kiai Bisri tersebut menyikapi polemik yang muncul beberapa hari terakhir, terkait tata cara Sandi saat berziarah. Sejumlah kalangan menyoal cara Sandi saat berada di makam Kiai Bisri.

“Kita tahu, beliau sudah meminta maaf. Kami secara pribadi, keluarga besar pesantren dan kita sebagai sesama muslim, memaafkan,” kata Gus Salam, sapaan akrabnya, saat ditemui di kediamannya, Selasa (13/11) malam.

Tata cara Sandi saat menziarahi makam Kiai Bisri pada 22 Oktober 2018 lalu menjadi perbincangan banyak kalangan. Itu berawal dari beredarnya video yang menampilkan kegiatan Sandiaga Uno saat menziarahi makam salah satu pendiri NU di Pesantren Denanyar.

Dalam video berdurasi 0.15 detik yang beredar 5 hari belakangan, tampak Sandiaga menziarahi makam Kiai Bisri dan menaburkan bunga. Pada salah satu adegan, Sandi tampak melangkahi makam Kiai Bisri.

Tayangan dalam video itu kemudian memunculkan reaksi banyak orang, terutama warga Nahdliyin, sebab cawapres nomor urut 02 itu dianggap tidak memiliki tata krama dan tidak mengerti tata cara berziarah.

Menurut Gus Salam, peristiwa yang terjadi saat itu berlangsung secara spontan. Dia meyakini, tindakan itu bukan kesengajaan dari Sandiaga Uno.

Gus Salam menyatakan apresiasinya atas permintaan maaf yang dilakukan Sandiaga Uno. Dia berharap, peristiwa itu bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

“Semoga, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Baik bagi Pak Sandi, kami, dan juga bagi warga Nahdliyin,” harapnya.

Terakhir, Gus Salam meminta agar polemik terkait tata cara Sandi saat menziarahi makam Kiai Bisri diakhiri.

“Yang terpenting bagi kami, permintaan maaf dari Pak Sandi ini bisa diterima oleh warga Nahdliyin dan bisa menghentikan segala kontroversi,” katanya.

“Kita sebagai santri, sebagai warga Nahdliyin, dimana sudah diajarkan oleh ulama-ulama kita untuk selalu memaafkan orang yang salah, kami harap beliau dimaafkan. Apalagi, beliau sudah minta maaf,” pungkas pengasuh Pesantren Denanyar itu.

Kiai Haji Bisri Syansuri adalah pendiri Pondok Pesantren Denanyar, Jombang. Ulama ahli Fiqh (ilmu hukum islam) itu diketahui memiliki andil dalam berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Kiai Bisri adalah kakek dari Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kakek Gus Dur ini meninggal dunia pada 25 April 1980 dan dimakamkan di komplek pemakaman Pesantren Denanyar Jombang. [swa]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita