GELORA.CO - Pada Senin (5/11), Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga resmi memboikot salah satu media televisi ternama Indonesia. Pasalnya, ada dugaan penyalahgunaan hak penyiaran untuk kepentingan politik.
Demikian disampaikan oleh Djoko Santoso selaku Ketua BPN Prabowo-Sandi di Media Center Koalisi Indonesia Adil Makmur, Jakarta, Selasa (6/11). Adapun keputusan diambil setelah mereka melakukan rapat internal antara pemimpin timses.
"Dari keputusan kemarin, kami boikot Metro TV," kata Djoko disela-sela rapat internal.
Mantan panglima TNI itu mengaku selama ini telah merasa dirugikan oleh media milik Surya Paloh tersebut. Ia menilai televisi tersebut kerap menyampurkan opini dalam produk jurnalistiknya. Itulah kenapa, mereka putuskan untuk menolak seluruh jubirnya di wawancara oleh media bersangkutan.
"Karena ini merugikan tim saya dan ini udah enggak sehat," ungkapnya.
Djoksan, sapaan akrabnya, tak mengetahui secara pasti sampai kapan batas waktu pemboikotan media tersebut akan dicabut. Akan tetapi yang pasti, metro TV tak ada itikad baik untuk melakukan perbaikan.
"Saya engggak tau (batas waktu boikot), yang jelas dia happy-happy aja diboikot," pungkasnya. [jpc]