GELORA.CO - Aksi saling kritik antara parpol pendukung di Pilpres 2019 masih teru berlangsung. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dianggap memiliki mesin politik mangkrak oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), langsung bereaksi.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan apa yang disampaikan oleh PSI hanyalah bentuk kepanikan, ini karena semakin menguatnya dukungan masyarakat ke pasangan nomor urut 02 tersebut.
"Jadi sepertinya mereka sedang panik akut. Mereka mungkin binggung karena makin besarnya dukungan rakyat kepada Prabowo-Sandi. Sehingga melontarkan pemikiran dan kritik yang tidak masuk akal," ujar Habiburokhman saat dihubungi, Kamis (1/11).
Menurut Habiburokhman, saat ini partai-partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi terus bergerak menyapa masyarakat untuk memenangkan Pilpres 2019. Jadi dia mengaku aneh dengan apa yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.
"Faktanya partai-partai koalisi terus agresif melakukan penetrasi di level grass root. Semua mesi politik parpol pendukung Prabowo-Sandi aktif. Tiap hari kami bergerak door to door mengkampanyekan paslon kami," katanya.
Sementara itu terkait tudingan Prabowo tidak pede karena tidak pernah melakukan kampanye, menurut Habiburokman itu adalah suatu hal yang menggelikan. Faktanya Prabowo selalu menyapa masyarakat baik di dalam kota ataupun di luar daerah.
"Itu tudingan yang menggelikan, lihat sendiri sambutan masyarakat begitu luar biasa di manapun Prabowo-Sandi hadir," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jendetal PSI Raja Juli Antoni menduga mesin pemenangan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak bergerak serius untuk Pilpres 2019.
Menurut Antoni, ada empat ciri-ciri mesin politik yang tidak berjalan di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Salah satunya adalah, kebijakan partai Demokrat sudah mengizinkan kadernya yang menjadi kepala daerah mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. [jpc]