GELORA.CO - Partai DSolidaritas Indonesia (PSI) menyatakan tidak setuju jika disebut Joko Widodo dan Sandiaga Uno lebih dominan dibandingkan Prabowo Subianto dan Ma'ruf Amin di masa kampanye Pilpres 2019.
Menurut Sekjen PSI Raja Juli Antoni, sosok Kiai Ma'ruf memiliki peran sendiri dalam mendongkrak elektabilitas menjelang pilpres. Pasalnya, rais aam PBNU tersebut memiliki pesona di kalangan Islam tradisional.
"Bagi saya Kiai Ma'ruf tentu masih memiliki pesona, terutama di kalangan Islam terutama Islam tradisional. Kalau seandainya suara NU solid kemudian kelompok-kelompok Islam non NU juga bisa ke Jokowi-Ma'ruf," jelas Toni kepada wartawan, Selasa (13/11).
Toni mengatakan, kelebihan Kiai Ma'ruf itu melengkapi modal besar yang sudah dimiliki Jokowi sebagai capres petahana.
Sementara, Toni menilai calon wapres rival Sandiaga Uno lebih dominan dengan pernyataan yang kontroversial serta gimmick politiknya.
"Coba saja kita review apa yang dia (Sandi) lakukan, termasuk gimmick yang sama sekali tidak lucu. Dia bilang tempe setipis ATM, dia bilang chicken rice lebih murah di Singapura ketimbang di Jakara. Rp 100 ribu hanya dapat cabai dan bawang merah, banyak omong tapi tidak ada yang substansial juga," papar Toni yang juga wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. [rmol]