GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memuji kebesaran hati sang capres yang meminta maaf soal ucapan 'tampang Boyolali'. Juru bicara BPN Andre Rosiade menyebut Prabowo bersikap kesatria.
"Beliau secara kesatria minta maaf kepada masyarakat Boyolali mungkin ada yang merasa tersinggung dengan pernyataan beliau meski dinyatakan tidak ada maksud penghinaan terhadap masyarakat Boyolali," ujar Andre kepada wartawan, Rabu (7/11/2018).
Menurut Andre, tak banyak tokoh yang memiliki kebesaran hati seperti Prabowo. Ia kemudian membandingkan Prabowo dengan Presiden Joko Widodo yang kerap melanggar janji kampanye, tetapi tak pernah minta maaf.
"Kita tidak melihat pemimpin yang banyak berjanji dan gagal memenuhi janjinya nggak ada minta maaf tuh kepada rakyatnya. Bahkan pemimpin itu tetap ngotot mau dua kali meski gagal melaksanakan janji. Inilah bedanya Pak Prabowo dengan pemimpin itu," tuturnya.
Prabowo meminta maaf soal ucapan 'tampang Boyolali' yang sempat dilontarkan dalam pidato di Boyolali pada Selasa (30/10). Permintaan maaf disampaikan Prabowo melalui sebuah video yang di-posting oleh Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (6/11).
"Jadi, dan ya. Tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan maksud dia menyebut 'tampang Boyolali' karena berempati atas kondisi rakyat Indonesia. Ketum Gerindra itu menyebut kesenjangan dan ketimpangan ekonomi makin terasa di Tanah Air.
"Dan maksudnya bukan menghina, justru empati. Jadi kalau saya bicara tampang, tampang di Boyolali, tampang Boyolali, kalau di Brebes tampang Brebes. Itu kan selorohnya dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan orang," ucapnya. [detik]