GELORA.CO - Capres nomor urut 02 Prabowo kembali mengkritisi kondisi bangsa yang dinilai masih banyak terjadi ketimpangan.
Menurut Prabowo, negara harus mandiri jika ingin bertahan dalam mewujudkan kedaulatan. Jika masih mengandalkan utang dari luar negeri, tidak akan lama lagi bangsa ini akan ambruk. “Karena itu, kemandirian bangsa harus diwujudkan dengan berpihak kepada kesejahteraan rakyat,” kata Prabowo di hadapan ribuan kader dan pendukungnya di Kota Yogyakarta, Rabu (28/11/2018)..
Prabowo mengatakan, kemerdekaan bangsa yang direbut pahlawan dengan berkorban harta hingga nyawa, namun kini semua rakyat Indonesia belum bisa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Para elite bangsa dinilai tidak lagi peduli dengan kondisi masyarakat bawah. Mereka pintar namun kepintarannya dipakai untuk membodohi dan membohongi rakyat. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen, tetapi tidak dirasakan oleh rakyat. Justru rakyat harus menanggung utang negara.
“Belum lagi dengan banyaknya impor barang yang semakin mengalahkan potensi masyarakat. Rumah sakit tidak mampu menampung pasien miskin karena diutang oleh BPJS. Mari kita berjuang untuk mewujudkan mimpi Indonesia yang adil dan makmur," kata Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu juga mengaku kerap terharu melihat kondisi rakyat di negeri ini di mana masih banyak kemiskinan dan pengangguran. Kesejahteraan masyarakat juga masih jauh dari harapan. Namun mereka justru harus ikut menanggung utang bangsa yang semakin besar. “Potensi yang ada di negeri ini justru dikelola dan dibawa keluar. Sehingga mereka yang merasakan dari potensi hanyalah segelintir orang saja,” katanya.
Meski banyak warga miskin, kata Prabowo, warga di beberapa daerah justru ikut menyumbangkan dana kepada tim kampanye Prabowo-Sandi. “Mereka menginginkan pemimpin yang peduli dengan rakyat yang mau berkorban untuk kesejahteraan rakyat. Namun bantuan itu hanya sebagian kecil saja yang kita terima. Selebihnya dikembalikan, karena itu merupakan sumber pendapatan untuk keluarga,” katanya. [in]