GELORA.CO - Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan ada 41 masjid di lingkungan pemerintahan terpapar radikalisme. Menurut Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, BIN perlu menjelaskan secara rinci temuan tersebut.
Termasuk, kata dia, metode dan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian tersebut. Serta, motif dari penelitian yang hasilnya mengatakan ada masjid terpapar radikalisme.
"Pendapat kami, dibuka ke publik untuk pembelajaran bersama. Bisa jadi metodologinya beda dengan yang lain, kuisioner yang digunakan seperti apa, motif penelitiannya apa," kata Mardani kepada kumparan, Senin (19/11).
Sebab, kata dia, tanpa ada landasan penelitian yang kuat dapat berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Terlebih masjid merupakan tempat ibadah umat Muslim yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.
"Penisbatan masjid sebagai tempat ibadah umat Islam dengan radikalisme, jika tidak didasari metode yang kuat berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu. Kasihan umat kalau diganggu dulu," jelasnya.
Sebagai institusi negara, Mardani menilai BIN perlu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa. "Kalau enggak salah, ini sudah yang kedua BIN mengangkat isu masjid dan kaitannya dengan radikalisme," pungkas Mardani.
[kumparan]