GELORA.CO - Pemilu 2019 seperti membalik situasi Pemilu 2014 lalu. Bila dulu, antusiasime publik turut menyumbang pada kandidat Presiden Joko Widodo. Kini, berbalik, publik berbondong menyumbang pada pasangan Prabowo-Sandi. Apa pesan di balik gerakan publik ini?
Sebuah video sepanjang hari ini menjadi viral di media sosial. Video yang tampak seorang bapak pengemudi ojek online sembari meneteskan air mata menyampaikan pesan yang ditujukan kepada Prabowo Subianto. Tak banyak yang dia sampaikan.
Pria paruh baya itu menyampaikan harapan agar Prabowo terpilih menjadi Presiden RI. "Semoga Mas Prabowo selalu sehat, dengan kekuasaan Allah SWT Prabowo menjadi Presiden Republik Indonesia. Aamiin-Aamiin ya rabbal alamin," sebut lelaki itu sambil menahan isak tangsinya.
Dalam video yang beredar tersebut, turut juga disertakan bukti transfer yang ditujukan pada rekening atas nama Galang Perjuangan PS sebesar Rp44.800 pada Selasa (27/11/2018) pagi. Jika melihat sumber dana yang ditransfer ke rekening tersebut, lelaki itu tak lain merupakan pengemudi ojek online Gojek. Video itu menyebar cukup masif di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter termasuk Facebook.
Cerita soal sumbangan dari publik untuk pasangan Prabowo-Sandi ini bukan kali pertama. Melalui akun Instagram indonesiaadilmakmur yang merupakan akun resmi pasangan Prabowo-Sandi mengunggah bukti transfer yang dilakukan Iqbal Faisal Aji ke rekening Galang Perjuangan PS sebesar Rp20.000. Prabowo pun secara khusus menulis secarik kertas ucapan terima kasih yang ditujukan kepada Iqbal Faisal Adi tersebut.
Penggalangan dana oleh Prabowo secara formal telah ia umumkan sejak Juni lalu atau satu bulan sebelum pendaftaran Capres-Cawapres. Kala itu melalui akun Facebook resmi milik Partai Gerindra, Prabowo menyebutkan penggalangan dana ini sebagai cara untuk menjaring langsung dana dari rakyat. "Saya merancang suatu program pencari dana dari rakyat langsung, dari pendukung-pendukung saya, dan pendukung-pendukung Gerindra. Saya namakan @GalangPerjuangan," sebut Prabowo kala itu.
Akhir pekan lalu, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi resmi mengumumkan rekening atas nama Galang Perjuangan PS sebagai wadah untuk penggalangan dana bagi pasangan Prabowo-Sandi. Saat di hadapan relawan di Istora Senayan, Prabowo secara terbuka meminta bantuan kepada pendukungnya untuk menyumbang kampanye pasangan Prabowo-Sandi.
"Terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua. Karena kita kekurangan dana perjuangan. Kami minta kerelaan yang mau bantu Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, Rp20 ribu. Kami nanti akan umumkan nama-nama rekening. Kita hanya (bisa) bergantung kepada rakyat," ucap Prabowo, Kamis (22/11/2018) di Istoran Senayan, Jakarta. Keluhan kekurangan dana ini juga pernah disampaikan secara terbuka oleh Sandiaga Uno.
Momen pemberian sumbangan publik kepada pasangan ini juga kerap dijumpai saat Cawapres Sandiaga Uno melakukan kunjungan di sejumlah daerah. Sumbangan dari masyarakat berbentuk dana tunai sering diunggah Sandi melalui akun media sosial yang dimiliki. Seperti saat berkunjung ke Surabaya, Brebes dan sejumlah daerah lainnya.
Keluhan dana pasangan Prabowo-Sandi tampak logis. Setidaknya dari dukungan partai politik dan pihak-pihak yang menjadi pendukung di kelompok ini tampak minim. Belum lagi jika melihat Alat Peraga Kampanye (APK) jika dibandingkan dengan pasangan petahana.
Keterbatasan sumber dana menjadi penyebab pasangan ini menerapkan kampanye paket hemat. Maksimalisasi media sosial menjadi andalan pasangan ini. Hal ini pula terkonfirmasi dari temuan lembaga Media Survei Nasional (Median) yang mengungkapkan elektabilitas Prabowo Sandi di platform Facebook mencapai 42,9% sedangkan Jokowi-Ma'ruf 42,2%.
Di Twitter, pasangan Prabowo-Sandi mencapai 59,2% sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 29.5%. Setali tiga uang, di Instagram, elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi tetap unggul yakni sebesar 48,9% sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 39,1%.
Gerakan sumbangan publik untuk pasangan Prabowo-Sandi ini selain karena memang keterbatasan sumberdana, juga memiliki pesan penting soal dukungan publik yang tercermin beberapa hari ini yang begitu antusias dalam mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Ini modal sosial penting bagi pasangan ini yang tak bisa dikonversikan dengan rupiah. [inc]