Foto: Unggahan Foto Lion Air JT 610 Sebelum Lepas Landas
GELORA.CO - Krisma Wijaya, seorang karyawan PT Sky Pacific Indonesia, selamat dari kecelakaan maut Lion Air JT-610 di perairan laut Karawang. Pemuda lulusan SMK Tunas Harapan Bogor itu mengundurkan diri dari pekerjaannya tiga hari sebelum keberangatan.
Krisma menuturkan firasat yang membuat tekadnya kuat untuk tidak berangkat dalam perjalanan itu. Pada Jumat malam, 26 Oktober, setelah beberapa jam tiket pesawat dipesan, dia mendadak sakit: sekujur tubuhnya menggigil dan pegal-pegal.
"Sebelumnya saya baru pulang dari Riau. Keluarga pada sakit semua. Badan saya sakit, meriang. Keluarga saya juga semua sakit," kata Krisma kepada VIVA ditemui di rumahnya pada Kamis, 1 November 2018.
Seolah tidak mendapat restu keluarga, akhirnya pada Sabtu dia mengundurkan diri. Krisma mengaku ada permasalahan keluarga yang tidak bisa diceritakan. Ringkas cerita, dia berhalangan untuk pergi ke Pangkalpinang dan malah keluar dari perusahaan itu.
Kursi kosong
Menurut Teguh Pribadi, penyedia lapangan PT Sky Pacific Indonesia, perusahaannya awalnya menugaskan Darwin Harianto, Rohmanir Pandi Sagala, dan Krisma Wijaya.
"Kami pun memesan e-tiket melalui aplikasi Jumat, 26 Oktober. Keberangatan ini untuk tugas di Pangkal Pinang melakukan penelitian lingkungan di PT Sawindo Kencana, PT Indotrust, dan lainnya," kata Teguh.
Beberapa hari menjelang keberangkatan, pada 27 Oktober, karyawan bernama Krisma Wijaya mengundurkan diri dari tugas dan disusul surat resign. Perusahaan akhirnya menunjuk karyawan lain, Arif Yustian, sebagai pengganti Krisma Wijaya.
Kursi Krisma Wijaya kosong karena dia batal berangkat ke Pangkal Pinang. Namun Krisma sempat mengutarakan komunikasi terakhir dengan rekan rombongannya, Darwin Harianto.
"Sebelumnya saya meminta maaf ke Pak Darwin karena bisa ikut. Pak Darwin mendoakan saya agar cepat selesai masalah keluarganya. Saya pun hari Sabtu itu terakhir bertemu," katanya.
Krisma mengaku bersedih atas kecelakaan yang menimpa rekan kerjanya. Terlebih karena Arif Yustian atau Iyus menggantikannya dalam tugas itu lalu menjadi korban kecelakaan Lion Air. [viva]