GELORA.CO - Para pemimpin Yahudi menyerukan revisi Alkitab dan Alquran untuk menghilangkan pesan anti-Semit dalam kitab suci.
Rekomendasi mereka dibuat dalam dokumen baru yang disebut An End to Antisemitism! A Catalogue of Policies to Combat Antisemitism.
Itu disusun setelah diadakannya konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Kongres Yahudi Eropa, di mana akademisi berkumpul untuk membahas bagaimana prasangka dan diskriminasi dapat diatasi.
Di antara kebijakan yang disebutkan dalam dokumen itu adalah gagasan pesan peringatan dalam teks suci.
Dokumen itu berbunyi: "Penafsiran Perjanjian Baru, Al-Qur'an, dan literatur Kristen atau Muslim lainnya membutuhkan gurat-gurat marginal, dan pengantar yang menekankan kesinambungan dengan warisan Yahudi dari kedua agama Kristen dan Islam dan memperingatkan para pembaca tentang pesan antisemitic di dalamnya".
"Sementara beberapa upaya telah dilakukan ke arah ini dalam kasus Kekristenan, upaya-upaya ini perlu diperluas dan dibuat konsisten dalam kedua agama."
Dokumen itu juga menyerukan semua teks antisemitisme dan bagian-bagian dalam pusaka Kekristenan dan Islam agar "diidentifikasi dan ditolak."
Menurut dokumen itu, pembenaran untuk perubahan ini adalah karena "pesan-pesan ilahi selalu dikomunikasikan melalui manusia dan karena itu tunduk pada kesalahan."
Bunyinya: "Wahyu Tuhan dicemarkan oleh kesalahan manusia. Dimulai dengan Perjanjian Baru, wahyu ilahi mengekspresikan dirinya dalam teks-teks suci Kristen yang juga mengekspresikan bentuk kebencian."
"Manifestasi dari kebencian ini menghasilkan tradisi antisemitisme yang memberi legitimasi moral terhadap kejahatan terhadap orang-orang Yahudi."
Selanjutnya, dokumen itu menjelaskan bahwa setelah isi antisemit dari kitab susi diidentifikasi, maka para pemimpin agama dan pengikut perlu diberitahu.
Ada beberapa tema dalam Perjanjian Baru yang mendapat kecaman karena penggunaannya sebagai pembenaran untuk sikap anti-Semitik.
Ini termasuk kesalahan orang Yahudi atas kematian Yesus dan sifat orang Yahudi yang tampaknya keras kepala dan ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan.
Sementara itu, di dalam Alquran, ada beberapa pesan yang dinilai negatif tentang orang Yahudi.
Muhammad Abdel Haleem, profesor Studi Islam di Universitas London, mengatakan kepada The Times bahwa Quran sepenuhnya negatif terhadap orang Yahudi. [rky]