GELORA.CO - Janji Presiden Joko Widodo menurunkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga menyentuh angka Rp 10.500 dinilai hanya sebatas janji.
Pasalnya, saat ini kurs dolar AS naik hingga mencapai angka di atas Rp 15.000.
"Jadi jangan nipu rakyat lah memberikan informasi yang hoax, yang membohongi rakyat. Ini yang harus kita luruskan,” ujar politisi Gerindra, Bambang Haryo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/11).
Dalam kondisi saat ini, pihaknya mendesak pemerintah untuk turunkan nilai dolar AS hingga mencapai angka Rp 14.400. Hal itu pun sesuai dengan target awal pemerintah dalam menetapkan asumsi APBN 2019.
"Kita punya target dari Gerindra untuk menurunkan kurs mata uang sampai Rp 14.400. Sebenarnya pemerintah bisa menurunkan itu. Dulu pemerintah sudah janji sama semua rakyat Indonesia untuk menurunkan kurs mata uang asing," ungkapnya.
Anggota Komisi V DPR yakin kalau pemerintahan ini baik, kurs dolar AS akan menurun. Padahal, di hadapan parlemen, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah bertekad untuk turunkan nilai dolar AS hingga Rp 14.400.
"Jadi saya pikir kalau Rp 14.400 itu tidak terlaksana ya tambah tidak sesuai janjinya Pak Jokowi," pungkasnya. [rmol]