GELORA.CO - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia telah mendapat briefing penuh sehubungan dengan rekaman suara pembunuhan wartawan kondang Arab Saudi, Jamal Khashoggi, di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada tanggal 2 Oktober lalu.
Tetapi dikatakannya ia tidak mendengarkannya sendiri rekaman itu.
"Kami mempunyai rekamannya, saya tidak mendengarkan rekaman suara itu. Tidak ada alasan bagi saya untuk mendengarkannya," kata Trump dalam wawancara dengan stasiun televisi Fox News, Minggu (18/11) waktu Amerika.
"Karena rekaman itu berisi penderitaan, mengerikan. Saya mendapat briefing penuh tentang rekaman itu, sehingga saya tidak perlu mendengarkannya.
"Saya tahu persis, semua yang terjadi dalam rekaman itu tanpa mendengarkannya. Sangat bengis, keji dan mengerikan," jelas presiden Amerika Serikat.
Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) sebelumnya dilaporkan telah membuat kesimpulan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
`Tak ingin kehilangan sekutu baik`
Namun, menurut Presiden Trump, laporan-laporan tersebut terlalu dini, dan mungkin saja tidak akan pernah diketahui secara pasti apakah putra mahkota terlibat.
Ditambahkannya, ia tidak ingin kehilangan sekutu baik. Trump berkali-kali menekankan pentingnya hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.
Dalam berbagai kesempatan, Arab Saudi menepis tudingan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman terkait dengan pembunuhan wartawan yang kritis terhadap pemerintah Arab Saudi itu.
Berkali-kali inkonsisten dalam memberikan penjelasan, Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi oleh orang-orang dalam `operasi liar`.
Pekan lalu, Kejaksaan Agung mengatakan seorang perwira intelijen senior memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi, bukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Pihak penuntut umum telah mendakwa belasan orang terkait pembunuhan Khashoggi. Namun kecurigaan adanya keterlibatan dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi terus mencuat dan negara itu terus pula mendapatkan tekanan untuk segera mengungkap dalang di balik kasus itu.
Turki menyebut perintah pembunuhan datang dari tingkat tertinggi pemerintahan Arab Saudi.
Khashoggi datang ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mengurus keterangan cerai dari istrinya sebagai salah satu persyaratan menikah dengan tunangannya warga negara Turki, Hatice Cengiz.
[viva]