GELORA.CO - Pakar media sosial sekaligus pendiri PT Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi menilai tingkat militansi kampanye influencer Jokowi – Ma’ruf Amin di media sosial atau medsos merosot. “Kalah dengan oposisi yang makin militan dan kompak,” kata Ismail kepada Tempo, Rabu pagi, 28 November 2018.
Para pendukung Jokowi yang terdiri atas selebritis media sosial dan pemilik nama-nama besar malas bergerak. Temuan ini selaras dengan sigi Media Survei Nasional (Median) yang menyatakan pasangan calon presiden Prabowo – Sandiaga unggul di kalangan pengguna media sosial. Ketimbang pasangan Jokowi – Ma’ruf, pendukung capres nomor urut 02 lebih eksis beredar di dunia maya.
Di media sosial Facebook, misalnya. Median merilis 42,9 persen respondennya yang memiliki akun Facebook mendukung Prabowo. Sedangkan 42,4 persen mendukung Jokowi. Adapun 14,7 persen tidak menyatakan dukungan. Survei yang melibatkan 1.200 responden dan dilakukan pada 4-16 November 2018 itu juga menyatakan Prabowo unggul di Instagram dan Twitter.
Ismail menyatakan merosotnya “prestasi” tim Jokowi di dunia maya terjadi lantaran influencernya sudah nyaman. “Mereka nyaman dengan posisi capres sebagai petahana.” Mayoritas juga menganggap program Jokowi selama 4 tahun tergolong berhasil. Akibatnya, kini, materi keberhasilan program m Jokowi yang disiapkan tim media sosial tidak sering disiarkan kembali oleh para influencer.
Hal itu berbanding terbalik dengan kubu oposisi. “Oposisi saling share konten mereka.” Menurut Ismail, influencer kubu Prabowo kompak menyiarkan materi-materi yang disiapkan tim media.
Saking kompaknya, kubu oposisi bahkan tidak perlu lagi memakai akun robot untuk memviralkan konten kampanye Prabowo – Sandiaga di medsos. “Lebih kompak. Satu punya materi, yang lain cocok lalu di-share.” [tco]