GELORA.CO - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab diperiksa kepolisian Arab Saudi karena adanya bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang disebut mirip bendera ISIS yang terpasang di dinding luar kediamannya di Makkah.
Menurut jubir FPI Munarman, bendera tersebut dipasang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini diduga dilakukan agar Rizieq mengalami kesulitan dari pihak keamanan di Saudi. Munarman meyakini, penangkapan Rizieq oleh aparat keamanan setempat sebagai bagian dari rencana intelijen.
"Setelah suksesnya Aksi Bela Tauhid 211 hari Jum'at (2/11/) lalu, kemudian Deklarasi Koppasandi pada hari Ahad (4/11), serta pekan-pekan terakhir menjelang Reuni Akbar 212 (2/12), intensitas gangguan dan intimidasi kepada Habib Rizieq Syihab kembali meningkat," kata Munarman dalam keterangan persnya, Rabu (7/11).
Munarman menyangka ada seseorang yang sengaja memasang bendera tersebut di dekat rumah Habib Rizieq, pada waktu Subuh, Selasa (6/11).
"Sebetulnya kamera CCTV ada dan telah dipasang di kediaman Habib Rizieq untuk mengawasi keadaan di sekitar rumah beliau, tetapi kamera CCTV tersebut telah dicuri orang beberapa saat sebelum kejadian," lanjutnya.
Menurut Munarman, pencurian kamera CCTV tersebut, supaya tidak diketahui siapa orang-orang yang menyatroni rumah Rizieq secara diam-diam.
"Akibat fitnah dan penjebakan licik inilah maka pihak Intelijen Saudi mendatangi kediaman Habib Rizieq dan menjemput beliau untuk dimintai keterangan. Dan Alhamdullilah saat ini beliau sudah dibebaskan," terang Munarman.
Rizieq sempat ditahan di kantor kepolisian Makkah selama empat jam. Setelah itu Rizieq dikeluarkan dari kantor kepolisian setempat bersama staf KJRI Makkah. Dia dikeluarkan dari kantor polisi dengan jaminan.
[kumparan]