GELORA.CO - Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga) memang berhak memboikot medianya. Namun, Don Bosco menyesalkan jika pemboikotan itu benar terjadi.
Namun meski diboikot, kata Don Bosco, Metro TV akan tetap meliput dan memberitakan fakta maupun peristiwa yang terjadi di kubu Prabowo-Sandiaga. Dia berujar publik berhak mengetahui segala informasi yang terjadi di kubu Prabowo-Sandiaga. "Dan tentu mengkritisi berbagai hal yang terjadi," kata Don Bosco kepada Tempo, Senin, 5 November 2018.
Pemboikotan kepada Metro TV sebelumnya disampaikan oleh dua juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean dan Ferry Juliantono. Ferry mengatakan Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga memboikot lantaran menilai Metro TV kerap membuat pemberitaan dan wawancara yang menyudutkan pasangan calon nomor urut 02 itu.
Don Bosco mempertanyakan tayangan-tayangan yang dipermasalahkan Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga. Dia berujar sejak perencanaan hingga penayangan, program-program di Metro TV menghadirkan narasumber yang berimbang dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga.
Don Bosco mempersilakan tim Prabowo membuka kembali tayangan-tayangan talkshow politik Metro TV, seperti Opini Dua Sisi (OPSI), Election Talk, dan Partai Bicara. Dia mengklaim program-program itu sudah menghadirkan narasumber dari kedua kubu yang berkontestasi di pilpres 2019. "Pertanyaannya, mana yang tidak fair?"
Ferry Juliantono sebelumnya mengeluhkan tim Metro TV yang mengabaikan usulan Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga terkait narasumber yang akan diundang wawancara ke suatu program. Namun pihak stasiun televisi, ujar Ferry, malah mengundang narasumber lain. "Kiranya ada nama yang kami sudah usulkan untuk mewakili paslon kami, tapi Metro tetap mengundang orang lain," ujarnya.
Ferry mengklaim banyak tayangan pemberitaan dan wawancara Metro TV yang menyudutkan Prabowo-Sandiaga. Namun, dia tak merinci tayangan mana saja yang dinilai merugikan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 itu. "Ada banyak," kata Ferry. [tco]