GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno (BPN Prabowo- Sandi) memutuskan untuk memboikot Metro TV. Keputusan tersebut dilakukan atas dugaan penyalahgunaan hak siar untuk kepentingan politik.
Menjawab pemboikotan ini, Bos Media Group, Surya Paloh, mempersilakan jika ada pihak-pihak yang ingin memboikot Stasiun Metro TV.
"Dia mau boikot, boikot aja. Itu hak dia mau boikot. Ga apa-apa dong," kata Surya Paloh ketika dijumpai sesaat setelah membuka orientasi pembekalan Calon Anggota legislatif (Caleg) se-Maluku, di Gedung Siwa Lima, Ambon, Selasa (6/11).
Namun demikian, dirinya mengingatkan kepada jajaran redaksi Stasiun Metro TV agar jangan sampai "membalas" pemboikotan dengan pemboikotan. "Tapi media tersebut gak usah ikut-ikutan memboikotnya," ucap Surya.
Surya meyakini, Metro TV akan tetap bisa bertahan walaupun kubu Prabowo-Sandiaga memboikotnya. Penegasan tersebut disampaikan bahwa pemboikotan tidak akan berarti apa-apa bagi Media Group.
"Dia boleh boikot, memangnya kalau diboikot kenapa? Gak bisa hidup? Kalau diboikot gak bisa hidup, boleh lakukan negosiasi. Tapi kalau masih yakin disana ada misi, ada niat baik, ada keyakinan dan ada survival yang mampu dipertahankan, silahkan saja diboikot," ujar Surya.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh kembali melanjutkan kunjungan ke daerah untuk melakukan konsolidasi dengan Calon Anggota Legislatif (Caleg) Nasdem.
Setelah sebelumnya mengikuti rangkaian kegiatan orientasi Caleg se-Kalimantan Tengah, kali ini, Surya menghadiri apel siaga dan orientasi caleg Nasdem se-Maluku Utara di Kota Ternate, Maluku Utara dan Ambon, Maluku.
Pada pileg 2019 di Maluku Utara, Nasdem menargetkan meraih minimal satu kursi DPR RI, tujuh kursi DPRD Provinsi dan 48 kursi DPRD kabupaten kota dari 10 Kabupaten Kota yang ada di Maluku Utara. Sedangkan target nasional Nasdem ialah meraih posisi tiga besar dengan raihan minimal 100 kursi DPR RI [beritasatu]