GELORA.CO - Cerita Ma'ruf Amin bahwa awalnya dia enggan untuk menerima pinangan sebagai calon wakil presiden mendampingi petahana Joko Widodo, mengingatkan publik dengan pernyataan Mahfud MD pertengahan Agustus 2018.
Kala itu, Mahfud membongkar ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab apabila bukan kader NU yang menjadi cawapres dari Jokowi. Ancaman itu kata Mahfud datang langsung dari Ma'ruf.
Kini, cerita Ma'ruf yang mengaku awalnya tidak mau jadi cawapres, viral di media sosial.
"Bukannya Pak Kiai pakai ngancam seperti yang dibilang Pak Mahfud? Susah juga pegang omongan Pak Kiai nih setelah ngoceh Esemka keluar Oktober yang nyatanya tidak ada," kata netizen Budhi Rachim.
"Lah yang dulu ngancem-ngancem orang NU mau tarik dukungan kalau cawapresnya bukan dari NU siapa??" kata @Harryrachmad.
"Kalau tidak mau padahal Bapak bisa serahkan ke Pak Mahfud MD, Bapak tetep bisa menjadi ketua MUI dan tidak akan capek banget Pak," timpal pemilik akun @justtuis.
Adapun pemilik akun @akbarenginer09 menyatakan, kewibawaan seseorang akan hilang seketika jika jabatan lebih dominan diprioritaskan.
"Ini yang penyakit namanya. Kalau tidak mau jangan diterima, Bro!" ujar Isa Kurniawan di akun @isakurniawan84.
Ma'ruf Amin mengatakan, awalnya dia enggan untuk menerima pinangan sebagai cawapres mendampingi Jokowi. Dia sudah nyaman menjabat sebagai Rais Aam PBNU dan Ketua MUI.
Tapi, Ma'ruf akhirnya berfikir ulang karena mendapat dukungan dan dorongan dari berbagai ulama. "Akhirnya tapi didorong oleh banyak pihak, oleh banyak para ulama-ulama untuk tetap maju," kata dia di Jakarta, Selasa (13/11).
[rmol]