GELORA.CO - Calon Wakil Presiden Kiai Haji Ma'ruf mengatakan, calon presiden yang mengajak ulama dalam pesta demokrasi Pemilihan Umum 2019 hanya Presiden Joko Widodo.
"Yang ngajak ulama cuma Pak Jokowi yang lain malah enggak ngajak ulama. Artinya ulama dianggap penting dalam kehidupan bangsa. Tidak hanya mendukung tapi berdampingan," ujar Ma'ruf saat deklarasi Mudzakarah Alim Ulama di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 4 November 2018.
Ma'ruf membantah kalau dia diajak sebagai calon wakil presiden mendampingi petahana Presiden Jokowi hanya jadi alat semata. "Sekarang diajak katanya menjadi alat saja, masa Ketua MUI Rais Am PBNU masa jadi alat, masa iya Pak Jokowi serendah itu, saya siap jadi alat untuk bangsa. Siap membangun kemaslahatan," ujarnya.
Dia menampik kalau umurnya sudah tua. Berdasarkan WHO, organisasi kesehatan dunia, menurut dia, tua itu dari umur 80-100. Kalau umur 60-80 itu belum tua baru setengah baya. "Saya baru umur 75 jadi menurut kriteria WHO baru setengah baya," ujarnya.
Kiai Ma'ruf menambahkan, selain ajakan dari Presiden Joko Widodo untuk membangun negeri ini, ada dorongan juga dari ulama sepuh supaya negara ini tercermin antara nasionalis dan Islam. "Pilar Islam, nasional, dan TNI, Polri tiga pilar harus utuh kalau terjadi benturan maka gaduh," katanya.
Meskipun umurnya sudah setengah baya, tapi ia ingin mengabdi untuk masyarakat, bangsa dan negara ini. Misalnya, ia menanam pohon di saat sekarang tapi tujuannya bukan untuk dirinya tapi untuk generasi penerus selanjutnya. "Saya menanam pohon bukan untuk saya tapi untuk generasi saya. Andai besok saya mati saya siap untuk berkiprah," katanya. [viva]