GELORA.CO - Cawapres Ma'ruf Amin menilai GNPF MUI sudah bubar sehingga seharunya acara reuni aksi 212 tidak perlu digelar. Sementara itu, GNPF Ulama pastikan reuni 212 jalan terus.
"Ini kan reuni, reuni 212. Itu reuni atas aksi yang pernah dilakukan di 212 yang kebetulan dihadiri oleh beberapa umat Islam dan simpatisan dari semua di Jabodatabek dari beberapa daerah. Karena acara itu berjalan sukses, hikmat, baik, tentram, aman, damai. Maka tak ada salahnya diadakan reuni," kata Ketum GNPF-Ulama Yusuf Muhammad Martak saat dihubungi, Minggu (25/11/2018).
"Pertanyaannya sekarang yang sudah selesai memang saat itu ada kaitaannya dengan tuntutan penista agama yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memplesetkan ayat suci Al Maidah ayat 51. Karena sekarang sudah tidak ada yang berkaitan dengan itu, memang tidak ada tuntutan ke arah situ, hanya sebatas reuni. Kita saling rindu, kita mengadakan acara positif, acara dengan tahajud, Subuh berjamaah, istiqarah, ada tausyiah, di mana negatifnya? Kan positif semua," lanjut dia.
Yusuf memang mengakui GNPF MUI sekarang sudah 'bubar' dan berganti nama menjadi GNPF Ulama. Dijabarkan, GNPF Ulama tercetus karena tak ada kaitannya lagi dengan MUI.
"Memang saat itu GNPF didirikan dengan dasar karena mengawal surat pandangan keagamaan, fatwa yang dikeluarkan MUI. Setelah selesainya permasalahan, baik dari MUI baik dari Kiai Ma'ruf Amin saat itu di dalam rapat ada pengurus-pengurus mengimbau agar tak mencantumkan MUI, dan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa dirubah menjadi mengawal Fatwa Ulama," tuturnya.
Sama halnya dengan GNPF Ulama, 212 berubah menjadi PA 212 karena ingin memperluas keorganisasian. Yusuf bilang, 'bubar'-nya 212 berganti menjadi PA 212 membuat pengurusan ormas itu lebih luas.
"Jadi para alumni yang terlibat di 212 tahun 2016 itu banyak yang dimasukkan, diberi kesempatan menjadi pengurus (PA 212)" kata Yusuf.
Soal acara reuni 212, Yusuf menegaskan sudah mendapap perizinan menggunakan Monas dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Panitia reuni juga sudah mengirim surat pemberitahuan kepada kepolisan.
"Izinnya juga sudah keluar dari Gubernur dan pemberitahuan kepada aparat juga sudah selesai. Jadi santai aja," imbuhnya.
Yusuf juga mengatakan tak perlu khawatir dengan reuni 212 yang momennya berdekatan dengan Pilpres 2019. Menurutnya jika ada salah satu capres yang was-was citranya redup karena reuni 212, dipersilakan membuat kegiatan serupa.
"Kalau karena kebetulan mau ada pilpres sah-sah saja, kalau dianggap ini mengkhawatirkan, kalau dianggap menurunkan citra paslon yang lain, silakan paslon yang sekarang buat aja di lain hari, sah-sah saja," tegas Yusuf. [dtk]