Lahirkan PBB, Ini Nasehat Dewan Da’wah Islamiyah buat Yusril

Lahirkan PBB, Ini Nasehat Dewan Da’wah Islamiyah buat Yusril

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Berita dan opini Yusril Ihza Mahendra (YIM) menjadi advokat Paslon 1 Jokowi-Maruf Amin banyak mendapat pro kontra dikalangan internal partai, tak terkecuali dari pendukungnya dan masyarakat. Beberapa caleg PBB pun diketahui mengundurkan diri.

Sebagian menyatakan YIM sudah jadi cebong, YIM munafik, sebagian lain memperkirakan Partai Bulan Bintang yang diketuainya sedang menuju kehancuran. Namun tak sedikit yang tetap solid mendukung langkah YIM dengan berbagai pertimbangan.

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia sebagai lembaga yang melahirkan Partai Bulan Bintang (PBB) dan dalam kedudukan sebagai salah satu Wali Amanah partai menginisiasi dialog dengan YIM terkait kepentingan untuk mencari kebenaran sikap dan alasan-alasan yang mendasarinya. Dialog berlangsung di kantor Pusat Dewan Dawah, di lantai 8 Gedung Menara Dakwah, Jl. Kramat raya 45, Jakarta, Senin (13/11).

Hadir dalam pertemuan itu para tokoh DDI antara lain Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Drs. Mohammad Siddik, MA, Anggota Pembina Dewan Da’wan Da’wah KH. Cholil Ridwan, Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri KH Abdul Wahid Alwi, MA dan Wakil Ketua Umum Bidang Kerjasama & Pemberdayaan Daerah Drs. Amlir Syaifa Yasin, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan DR. Mohammad Noer Kertapati, Ketua Muslimat Dewan Da’wah Hj. Andi Nurul Janah serta sejumlah tokoh PBB seperti M.S. Kaban dan Effendi dan Ahmad Yani.

Hadir pula dalam acara dialog antara lain putri dari dua Ketua Masyumi di masa lalu, Ny Aisyah M Natsir dan Ny Syamsiar, putri Ketua Masyumi terakhir Prawoto Mangkusasmito, serta sejumlah ulama, aktivis PBB dan mahasiswa.

Yusril menjelaskan, keputusannya untuk menerima tawaran sebagai penasihat capres Jokowi-KH. Ma’ruf Amin (JW-KMA) adalah keputusan profesional dalam profesinya sebagai Advokat dan tidak terkait dengan kehendak institusi partai. Ia menegaskan, ini bukan persoalan ideologis, melainkan betul-betul profesional, melakukan advokasi hukum jika dimintai saran dan pendapat jika dipandang perlu. Hal ini telah disepakatinya dengan Erick Tahir yang mengantarai penawaran menjadi penasihat hukum untuk Paslon Nomor 1 dan telah dikonfirmasi langsung kepada Jokowi. “Seperti Pak Kwik Kian Gie,” kata Yusril, “Beliau diminta untuk menjadi Penasehat Ekonomi Prabowo Sandi, tetapi Kwik sama sekali bukan bagian dari Timses kedua paslon itu”.

Yusril menyadari bahwa keputusannya akan mendapat reaksi pro dan kontra dari para pendukungnya. “Ada yang mendukung saya, ada yang mengingatkan saya, ada yang mengkritik saya, ada yang mempertanyakan sikap keputusan saya. Ada juga yang bersikap keras terhadap saya. Tetapi saya mencoba bersabar dengan semua itu”. Menurut Yusril, karena memang strategi ini tidak mudah dipahami orang. Dianggap ada conflict of interest antara saya sebagai Ketua Umum PBB dengan keputusan saya menjadi advokat untuk Capres JW-KMA. Keputusan strategisnya akan dihargai jika benar, tetapi juga ada risiko dicaci maki pendukungnya jika salah. “Atas keputusan saya ini, akan saya pertangungjawabkan dalam muktamar nanti,” terang Yusril. PBB sendiri baru akan memutuskan dukungan untuk calon presiden dalam muktamar PBB Desember mendatang.

“Beri saya podium, maka saya akan jelaskan,” ujar Yusril meyakinkan bahwa keputusannya akan dapat dimengerti jika didengar. Yusril telah menjelaskan sikapnya di hadapan sekitar 1000 orang Pengurus DPW, DPC dan Caleg PBB Se-Jawa Barat. “Mereka yang semula berseberangan, akhirnya dapat menerima setelah memperoleh penjelasan saya secara langsung dan dialog secara terbuka,” jelas Yusril. Sementara yang terjadi di media, menurut Yusril, adalah berita pelintiran-pelintiran dengan banyak fitnah dan ujaran kedengkian.

Dalam kesempatan dialog, Ketua Pembina Dewan Da’wah Prof. Dr. Ir. H. A. M. Saefuddin yang akrab dipanggil Pak AM, bertindak sebagai komunikator Dewan Da’wah, mengantarkan lima pertanyaan untuk dijawab Yusril terkait keputusannya menjadi penasihat hukum JW-KMA. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain alasan yang mendasari, manfaat yang diperoleh sebagai penasihat hukum, kondisi PBB, risiko terhadap dukungan ummat, dan manfaat yang diperoleh jika melepas status penasihat hukum.

Menjawab itu semua, Yusril mengangkat arti dari Surat Al-Maidah ayat 8: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Sejarah mencatat, Yusril Ihza Mahendra pernah bekerja di Setneg dan bekerja khusus untuk menyiapkan pidato-pidato presiden, menyiapkan naskah-naskah kepresidenan dan menyiapkan materi untuk sidang kabinet, hal mana berlangsung untuk tiga presiden berturut-turut. Sejarah pun mencatat, Yusril adalah orang yang paling dekat dengan Pak Harto ketika para petinggi di pemerintahan meninggalkannya dan telah tercipta situasi kebencian rakyat yang begitu dalam terhadap Soeharto. Yusril berjasa menyiapkan Presiden Soeharto turun tahta sekaligus membuatkan naskah pengunduran diri Pak Harto demi mengamankan situasi nasional yang nyaris tak terkendali. Pak Harto mempercayakan penuh kepadanya.

“Dan alhamdulillah, selama saya bekerja di Setneg, sampai pak Harto berhenti, saya nggak pernah muji-muji Pak Harto, apalagi menjilat-jilat. Nggak pernah. Jadi inilah yang saya tegaskan (juga). Saya bukan tim sukses (JK-KMA), jadi saya nggak akan kampanye untuk Jokowi, saya nggak akan muji-muji Jokowi. Jangan under estimate terhadap saya,” harap Yusril.

Dalam kesempatan dialog ini, datang pertanyaan dan masukkan diantaranya dari Ketua Umum Dewan Da’wah, Ust. Mohammad Siddik. “Saya menghormati alasan-alasan yang mendasari Saudara Yusril menerima tawaran menjadi lawyer paslon JW-KMA, tetapi dengan mempertimbangkan dukungan terhadap PBB, ada baiknya keputusan itu dipertimbangkan kembali,” sarannya.

Wakil Ketua Umum Dewan Da’wah KH. Abdul Wahid Alwi mengilustrasikan kisah Nabi Hidir AS dan Nabi Musa AS yang penuh makna dimana Nabi Hidir AS melakukan tiga tindakan yang sulit diterima logika Nabi Musa AS, namun sejatinya Nabi Hidir AS telah diberikan pengetahuan oleh Allah SWT tentang apa yang akan terjadi diluar pengetahuan Nabi Musa AS.

Kyai Abdul Wahid Alwi juga memaparkan beberapa poin, diantaranya adalah saran untuk memperjelas statusnya sebagai penasihat hukum Capres, bukan Jokowi sebagai presiden. Ia juga mengajukan usul agar Yusril melihat ‘ke pintu terdekat’ dimana Imam Besar Habib Rizieq Shihab lebih butuh dibantu oleh profesionalitas Yusril agar kasus-kasus hukumnya bisa segera diselesaikan. Merespon itu, Yusril mengatakan siap jika diminta.

KH. Cholil Ridwan memberi ilustrasi perang Badar dimana pasukan Nabi SAW yang sedikit melawan pasukan lawan yang berkali lipat jumlahnya. Nabi berdoa pada saat perang akan berlangsung. Dan Allah mengizabah doanya, sehingga pasukan Nabi yang sedikit dapat mengalahkan pasukan lawan yang banyak.

“Disini, saya ingin menghadirkan Allah sebagai penolong kita. Saya bermimpi, kalau saja pak Yusril mundur sebagai lawyernya JW-KMA, maka yang akan terjadi adalah ummat bersatu dan menyatakan dukungannya untuk pak Yusril. Sama seperti ummat bersatu melawan penodaan agama yang dilakukan Ahok, sama seperti berkumpulnya tujuh juta ummat Islam menunjukkan kekuatan tanpa ada yang membiayai. Ini ada pertolongan Allah,” papar Kyai Cholil Ridwan.

“Saya juga ingin merespon usul Bang Alwi, kalau saja Pak Yusril bisa membela Habib Rizieq Shihab, maka pada acara 2 Desember mendatang tujuh juta ummat akan datang berbondong-bondong dan menyatakan dukungannya kepada pak Yusril,” imbuh dia.

Wakil Sekretaris Umum Dewan Da’wah, Taufik Hidayat, MA, mendahului dengan koreksi terhadap Yusril agar tidak lagi menggunakan survei Denny JA karena objektivitas surveinya sangat diragukan dan dikhawatirkan justru menyesatkan. Saran Taufik Hidayat adalah PBB melakukan survei secara independen dan Taufik meyakinkan kesiapannya untuk memimpin survey. Selain itu, Taufik menyampaikan hasil rapat para alim ulama untuk memfasilitasi komunikasi Yusril dengan Prabowo-Sandi. Yusril menyatakan persetujuannya. “Saya masih ada harapan, kesempatan dan waktu, untuk itu,” ujar Yusril.

Pada akhir dialog, Pak AM menyampaikan bahwa Dewan Da’wah menghormati keputusan yang diambil oleh Yusril. Dewan Da’wah juga telah memutuskan sejak beberapa waktu lalu untuk mendukung pasangan calon presiden Prabowo – Sandiaga Uno.

“Dan saya katakan, hendaknya seluruh keluarga besar Dewan Da’wah mendukung Partai Bulan Bintang dan calon-calon legislatif yang telah mendaftar,” tegas Pak AM yang spontan mendapat respon meriah dari seluruh yang hadir.

“Hal yang baru adalah, sepertinya ada jaminan bahwa jika Pak Yusril membantu penyelesaian kasus hukum Habib Rizieq Shihab, maka tujuh juta alumni 212 akan menyatakan dukungannya terhadap Yusril Ihza Mahendra,” ujarnya, yang spontan direspon dengan takbir oleh peserta dialog. “Allahu Akbar!”. [swa]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita