GELORA.CO - Sama dengan pidato terkait "tukang ojek", pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto soal ancaman air laut akan masuk Jakarta pada tahun 2045 juga fakta.
"Semua pakai fakta dan penelitian dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono, Jumat (23/11).
Ancaman banjir rob di Jakarta adalah fakta dimana hal ini disebabkan adanya penurunan permukaan tanah di ibukota terus menurun tanpa bisa dikendalikan.
Dari hasil pengukuran tahun 1925 hingga 2010, permukaan air laut Jakarta selalu naik setiap tahun. Kenaikannya rata-rata 0,5 sentimeter per tahun. Sebaliknya, laju penurunan muka tanah Jakarta mencapai 5 sentimeter hingga 12 sentimeter per tahun di sejumlah titik selama tiga dekade terakhir.
"Nah, kalau turun rata-rata 5 cm sampai 12 cm, kalau tidak ada penanggulang yang secara serius, maka tahun 2045 Jakarta yang dimasukin air laut hingga 135 cm sampai 3.24 cm apa bukan ancaman? terang Arief.
"Kondisi itu yang menyebabkan akumulasi permukaan air laut yang menggenangi tanah Jakarta jadi lebih tinggi," tambahnya.
Jelas Arief, penjelasannya ini untuk memberi pencerahan bagi kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang mengeluh dan merasa ucapan Prabowo itu kontroversi.
"Kok mengeluh sih kubunya Jokowi-Ma'ruf. Bukannya mikir akan potensi potensi yang bisa merugikan masyarakat malah mengeluh," tutupnya. [rmol]