GELORA.CO - Presiden Joko Widodo menyinggung tokoh pemimpin yang tegas dan suka marah-marah. Menurut Jokowi, penyampaian dengan cara seperti itu tidak akan sampai ke masyarakat.
"Karena kalau kita mendekati rakyat dengan marah-marah ya tujuan kita tidak tercapai," kata Jokowi yang juga calon Presiden RI 2019-2024 usai membuka pembekalan calon anggota legislatif dari Partai Hanura di kawasan Ancol Jakarta Utara, Rabu malam.
Ia menyebutkan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) merupakan tokoh yang tegas, tetapi tidak suka marah-marah.
"Saya tadi hanya memberikan contoh Pak Oesman Sapta, Pak Oesman Sapta itu tegas tapi tidak pernah marah-marah, itu lho," kata Jokowi didampingi OSO sapaan akrab Oesman Sapta.
Jokowi pada awal sambutan mengapresiasi dan mengagumi OSO yang tegas. Ia mengaku selalu kagum ketika mendengar OSO berpidato.
"Bukan saya saja kayaknya, tapi semuanya. Sambutan beliau selalu disambut tepuk tangan. Ketua Umum Hanura ini tegas. Dari sambutannya terlihat tegas," katanya.
Jokowi mengungkapkan, menjelang tahun politik saat ini, yang terpenting bagi para pemimpin adalah mendekati dan berkomunikasi serta mendengar aspirasi rakyat.
Indonesia, kata Jokowi, membutuhkan pemimpin yang tegas, mau mendengar aspirasi atau suara rakyat. Namun tegas bukan berarti otoriter.
"Kemudian berani dan tegas dalam membuat kebijakkan dan tegas dalam bertindak, tapi tegas itu tidak sama dengan otoriter. Ini beda dan tolong dibedakan," kata Jokowi.[rol]