GELORA.CO – Di depan ribuan Pendekar Banten dan Relawan Banten Bersatu atau RBB, Joko Widodo memastikan kalau dirinya bukanlah seorang Partai Komunis Indonesia atau PKI, seperti yang di isukan selama ini.
Secara gamblang, dia menerangkan, kalau PKI dibubarkan dalam rentang tahun 1965 hingga 1966. Sedangkan Jokowi lahir di 1961. Artinya, saat PKI dibubarkan, Jokowi baru berusia empat tahun.
Dia pun mempersilahkan masyarakat umum mengecek secara langsung di kota kelahirannya, Solo, apakah ada jejak PKI di diri Jokowi.
"NU ada di Solo, Muhamadiyah ada di Solo, Persis ada di Solo. Cek saja di dekat masjid keluarga saya, bapak ibu saya Muslim, kakek nenek saya semuanya Muslim," kata Jokowi, di GOR Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, Sabtu malam, 3 November 2018.
Lalu, isu pekerja asal China yang membanjiri Indonesia, Jokowi memastikan informasi itu tidak benar. Jika dikalkulasikan, jumlah pekerja asal China di Indonesia, hanya 0,3 peran dari jumlah warga negara Indonesia.
"Empat tahun saya diam, harus saya jelaskan, sekarang biar blak-blakan. TKA (Tenaga Kerja Asing) China di Indonesia 24 ribu, TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di China 80 ribu jumlahnya," kata dia.
Tak ketinggalan, dia pun meminta, baik politisi ataupun masyarakat umum, untuk berkampanye dengan santun jelang Pemilu 2019.
Dia meminta tidak ada kampanye negatif maupun hitam. Lebih baik membeberkan visi misi dan program kerja dari masing-masing capres dan cawapres, maupun dari setiap caleg.
"Kampanye itu dengan tata krama yang baik, sopan santun yang baik, enggak usah menjelekkan yang lain. Yang namanya pilpres, setiap lima tahun ada. Apakah setiap lima tahun kita mau ukuwah kita terganggu? Kan tidak," kata dia. [viva]