GELORA.CO - Skema kerjasama antara Indonesia dengan Tiongkok dalam program Belt and Road Initiative yang masif harus diatur dengan jelas.
Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha mewanti-wanti agar pembangunan sejumlah infrastruktur tanah air melalui program tersebut tidak membuat Indonesi dibodoh-bodohi Tiongkok.
“Ini yang tidak kalah penting dalam kerjasama Belt and Road dalam membangun infrastruktur itu harus betul-betul diatur, jadi jangan sampai bisa bilang kita dikadali lah oleh Tiongkok,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/11).
Salah satu yang menjadi sorotan politisi Golkar itu adalah kehadiran tenaga asing yang bersamaan dengan pengerjaan proyek tersebut. Terlebih tenaga asing yang dihadirkan sebatas pekerja kasar.
Untuk itu, dia meminta pemerintah tidak silau dengan berbagai macam bantuan yang ditawarkan asing. Bantuan harus tetap mengikuti peraturan yang ada di negeri ini.
“Jadi jangan tenaga kerjanya juga dibawa dari Tiongkok. Indonesia tidak boleh silau dengan itu. Harus ada role dan komitmen yang tegas,” pungkas Satya. [rmol]