GELORA.CO - POLITIK jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kian diramaikan polling dari sejumlah lembaga survei, termasuk lewat media sosial.
Salah satunya, polling antara kepemimpinan Presiden Soeharto dengan Presiden Joko Widodo. Seperti poling yang dibuat oleh Gerakan Nasional Fatwa (GNPF) Ulama lewat akun twitternya @gnpf_Ulama pada Sabtu (17/11/2018) kemarin.
Polling tersebut membandingkan antara kemudahan yang dirasakan rakyat ketika era kepemimpinan Soeharto, dengan era kepemimpinan Jokowi, sapaan Joko Widodo.
Apabila mendukung era kepemimpinan Soeharto, masyarakat diminta untuk membagikan ulang postingan alias retweet. Sedangkan apabila memilih kepemimpinan Jokowi, masyarakat diminta memberikan tanda suka.
"Enak zaman siapa?? SOEHARTO (Retweet), JOKOWI (Like)," tulis admin @GNPF_ULAMA.
Ribuan masyarakat ikut serta dalam poling hingga Minggu (18/11/2018). Masyarakat yang memilih Soeharto lebih banyak dibandingkan yang memilih Jokowi. Tercatat ada sebanyak 3.655 orang yang memilih era kepemimpinan Soeharto, sedangkan pemilih Jokowi ada sebanyak 781 orang.
Apakah ada yg ingin RI menjadi “kerajaan” sehingga harus membuat poster “Raja” ? Tentu ini bertentangan dg konstitusi kita ya? Apalagi ini tak ada nasab/trah keturunan “Raja”. Inilah bahayanya “Petruk Jadi Raja”. #petrukjadiraja— Fadli Zon (@fadlizon) 16 November 2018
Salah satu sosok yang memilih Soeharto adalah Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Tanpa menuliskan status, Fadli Zon terlihat membagikan ulang sekaligus memyematkan polling tersebut dalam timeline akun twitternya @fadlizon.
Sebelumnya, Fadli Zon terlihat menyoroti fenomena pemasangan poster Jokowi mengenakan mahkota. Poster itu diketahui berasal dari anggota Pro Jokowi (Projo).
Fadli Zon pun menyindir sosok Jokowi yang menurutnya bukan keturunan raja. Bahkan, ia menyebut Jokowi sebagai petruk yang hendak menjadi raja.
"Apakah ada yg ingin RI menjadi 'kerajaan' sehingga harus membuat poster 'Raja'? Tentu ini bertentangan dg konstitusi kita ya? Apalagi ini tak ada nasab/trah keturunan 'Raja'. Inilah bahayanya 'Petruk Jadi Raja'. #petrukjadiraja," tulis Fadli Zon. [trb]