GELORA.CO - Keputusan Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari, Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan respon dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menyebut, posisi Gus Irfan di kalangan Nahdlatul Ulama kurang kuat. Dia menilai bergabungnya Gus Irfan tidak berpengaruh signifikan merebut kantong suara NU untuk Prabowo-Sandi.
"Kalaupun ada satu-dua orang NU, apalagi yang bukan tokoh yang selama ini dikenal luas di kalangan Nahdliyin, maka pengaruhnya kecil sekali. Artinya sosok seperti (Gus Irfan) tidak akan menggerus suara untuk keuntungan PAS (Prabowo-Sandi)," ujar Arsul melalui pesan singkat kepada detikcom, Kamis (1/11/2018) malam.
Pandangan serupa juga disampaikan Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding. Menurutnya, di kubu Jokowi-Ma'ruf ada sejumlah tokoh yang menjadi representasi keturunan pendiri NU yang memiliki pengaruh kuat bagi nahdliyin.
"Saya kira tidak akan memberi pengaruh yang besar atau signifikan karena secara umum seluruh keturunan Mbah Hasyim Asy'ari lebih banyak di pihak Pak Jokowi, baik itu Mbak Yenny Wahid dan keluarga besar, kemudian Gus Ipang Wahid (putra Gus Solah) sekeluarga besar, kemudian Mas Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), Pak Rommy (Romahurmuziy) Ketua Umum PPP," ujar Karding kepada wartawan, Jumat (2/11).
Respons dua Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf disayangkan oleh Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Menurut Andre, pernyataan Arsul dan Karding sama saja dengan 'menyerang' pribadi Gus Irfan.
"Ya terserah lah mereka mau berkomentar apa. Yang jelas Gus Irfan tokoh muda NU, cucu langsung pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, beliau juga pengasuh Ponpes Tebuireng," sebut Andre saat dimintai tanggapan, Jumat (2/11).
Politikus Partai Gerindra itu menegaskan Gus Irfan sangat berpengaruh bagi kerja pemenangan Prabowo-Sandi. Dia mengaku senang Gus Irfan bergabung ke dalam tim jubir yang dikoordinir Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Bergabungnya Gus Irfan tentu menunjukkan ada tambahan amunisi baru, tokoh muda NU yang juga cucu pendiri NU yang bergabung ke BPN Prabowo-Sandi. Apalagi diberikan posisi jubir, Gus Irfan bisa sampaikan program Prabowo-Sandi untuk pesantren, untuk keluarga besar NU dan sekaligus bisa menjawab fitnah adu domba antara Pak Prabowo-Sandi dengan NU," papar Andre.
"Bergabungnya Gus Irfan sangat-sangat signifikan," tegas Andre.
Gus Irfan sudah diangkat menjadi salah satu Jubir BPN Prabowo-Sandi. Dia menuturkan, alasannya bergabung ke oposisi karena selama 4 tahun kepemimpinan Jokowi, marak perilaku memaki, menjelekkan yang bersifat terbuka.
"Kita seperti tidak di Indonesia lagi. Di mana setiap orang saling memaki, saling mengejek, saling bertentangan, dan itu terbuka secara umum," ucap Gus Irfan di Media Center BPN, Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/11). [dtk]