GELORA.CO - Partai Golkar mengakui dukungan ke Joko Widodo (Jokowi) tidak punya dampak elektabilitas ke partai berlambang Pohon Beringin.
“Memang efek pencalonan Pak Jokowi kecil terhadap elektoral Partai Golkar, kami sudah punya strategi sendiri untuk mengantisipasi itu,” kata Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, Jumat (16/11).
Kata Doli, partainya sejak awal telah menyiapkan beberapa skenario saat Jokowi belum ditetapkan berpasangan dengan Ma’ruf Amin.
Saat itu Partai Golkar sempat mengajukan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai bakal Cawapres pendamping Jokowi.
Namun, ketika koalisi menetapkan Ma’ruf Amin mendampingi Jokowi, Golkar kemudian menyiapkan skenario lainnya untuk memenangi Pemilu 2019.
“Kami sudah punya cara sendiri untuk memenangi Pileg sekaligus Pilpres pada 17 April 2019 nanti,” kata Doli.
DPP Golkar, lanjut Doli, akan mengambil pelajaran dari sistem Pemilu di 2019, yang berlangsung serentak.
Golkar juga akan menjadikan Pemilu 2019 sebagai evaluasi untuk ke depan dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
“Kami sudah bertekad bahwa Partai Golkar harus memiliki calon presiden sendiri, dan akan kami matangkan pada munas yang akan datang,” ungkap Doli.
Menurut Doli, ketika Pileg disandingkan dengan Pilpres, fokus isu dan wacana yang berkembang lebih luas terkait calon presiden dan wakil presiden ketimbang isu caleg dan partai politik.
Dalam sistem Pemilu 2019, pasangan calon presiden dan wakil presiden memang diusung oleh partai politik atau gabungan parpol.[sn]