GELORA.CO - Pidato Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto soal "tampang Boyolali" adalah sebagai perbandingan atau metafora untuk menggambarkan kondisi masyarakat miskin di Indonesia.
Demikian disampaikan Jurubicara Badan Pemenangan (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Senin (4/11).
Menurtut Faldo, pemerintah dianggap gagal karena ada kesan orang miskin tidak boleh masuk hotel.
"Orang miskin tidak boleh masuk hotel mewah, ini metafora, pemerintah selama ini gagal membuat orang lebih sejahtera," ujarnya.
Jelas Faldo, bukan hotel mewahnya yang harus dibuka untuk orang miskin, tetapi orang miskinnya yang harus diangkat kesejahteraannya.
Dia menilai, pidato Prabowo tersebut tidak lain adalah berbicara soal kesejahteraan. Sejauh ini, Jakarta merupakan pusat segalanya namun banyak yang belum sejahtera.
"Itu yang sedang dibenahi terus. Jangan sampai soal penurunan kesejahteraan ini terus berlanjut, itu pesan dari Pak Prabowo," kata Faldo.
Ditambahkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan penurunan kesejahteraan di desa, yang membuktikan pemerintahan sekarang tidak bekerja dengan baik. [rmol]