GELORA.CO - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, mereka yang berusaha mendominasi Turki selama satu abad belakangan ini telah didesak balik oleh rakyat Turki.
"Buat mereka yang berusaha mengubah Turki menjadi 'halaman belakang' mereka sejak Pertempuran Gallipoli, Perang Kemerdekaan, dan kudeta yang gagal 15 Juli 2016, kami memberi mereka jawaban yang perlu sebagai satu bangsa," kata Erdogan dalam upacara pembukaan Taman Nasional di Basaksehir, Istanbul, Sabtu 17 November 2018.
Ia merujuk kepada aksi militer bersejarah dan upaya kudeta gagal yang menewaskan 251 orang. "Satu komitmen dalam program kegiatan 100-hari kami dicapai hari ini dengan pembukaan Taman Nasional ini, dan yang lain akan diselesaikan satu demi satu," tambah Erdogan.
"Kami mengatakan bahwa kami akan membuat Kanal Istanbul, mereka mengatakan, 'Kami tak menginginkan itu', 'Jangan buat itu'. Kami akan membuatnya baik kalian menginginkannya atau tidak," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan dan Prasarana Turki Cahit Turhan mengatakan, tahun depan, Turki berencana meluncurkan pembuatan Kanal Istanbul, saluran air buatan tingkat-laut, dan menyelesaikannya pada 2023.
Kanal itu dimaksudkan untuk memberi kelonggaran buat lalu-lintas pelayaran antara Laut Hitam dan Laut Marmara, terutama kapal tanker minyak yang melewati Selat Bosphorus.
Kanal sepanjang 45 kilometer tersebut, yang akan dibuat sepanjang koridor Kucukcekmece-Sazlidere-Durusu di Istanbul, dirancang dengan kapasitas 160 kapal per hari.
Di dalam pidatonya, Erdogan juga menyatakan, akan membuat tempat pekan raya terbesar di Turki di Bandar Udara Ataturk - yang akan ditutup buat penerbangan komersial pada 31 Desember mendatang.
Setelah pembukaan Taman Nasional Basaksehir, melalui telekonferensi, Erdogan juga meresmikan Taman Nasional lain di Kayasehir, Hosdere, Baruthane dan Cirpici, seperti diberitakan Kantor Berita Anadolu yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu (18/11/2018) pagi.
Ketua Parlemen Binali Yildirim juga memuji pembukaan Taman Nasional baru itu, dan mengatakan, "Kota besar adalah pusat peradaban kita. Semua upaya kita ialah membuat orang menjalani hidup yang baik.
"Pekan Maulid saat berbicara dalam upacara peresmian pekan untuk menghormati Nabi Muhammad SAW, Maulid, presiden Turki itu mengatakan hidup Nabi Muhammad SAW menjadi contoh buat seluruh manusia dan generasi masa depan. Hidupnya adalah panduan terbesar bukan hanya buat ummatnya tapi juga buat seluruh umat manusia," kata Erdogan.
Ia menggaris-bawahi pentingnya untuk menjadi contoh buat generasi muda negeri itu untuk masa depan yang cerah.
"Jika kita memberi contoh yang bagus buat generasi muda, mereka takkan jatuh ke dalam cengkeraman dedengkot teror di Qandil dan 'penipu' di Pennsylvania," kata Erdogan. Ia merujuk kepada Fetullah Gulen, pemimpin jaringan Organisasi Teror Fetullah (FETO) --yang berpusat di AS.
"Masa depan bangsa ini, yang mengabaikan dan berpaling dari generasi muda, dan tidak memberi perhatian yang cukup buat pembangunan kembali hati serta jiwa mereka, menghadapi ancaman," ia menambahkan.
Ketika berbicara mengenai perubahan yang dialami Turki selama 16 tahun belakangan ini, presiden tersebut mengatakan, "Kita hidup di negara tempat kebebasan lebih banyak dibicarakan dibandingkan dengan pembatasan dan semua gagasan disampaikan secara bebas selama tak ada teror dan kekerasan." [okz]