GELORA.CO - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta memutuskan mendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Tokoh senior PPP Nukman Hakiem mengatakan alasan mendukung Prabowo-Sandi karena merujuk kepada hasil Ijtima Alim Ulama.
"Sebagai partai warisan ulama, sudah seharusnya PPP mengikuti petunjuk para ulama," kata Nukman melalui keterangan tertulis, Selasa (20/11).
Nukman menilai keputusan partainya mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu telah mewadahi aspirasi kader dan umat Islam.
"Semoga dengan hasil Mukernas itu, martabat partai warisan ulama ini kembali tegak," ujarnya.
Selain dukungan di Pilpres, Mukernas itu juga mengukuhkan Humprey Djemat sebagai Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta menggantikan Djan Faridz. Nukman kembali menyerukan islah dengan PPP di bawah kepemimpinan M. Rommahurmuziy.
"Sejak munculnya konflik PPP, saya tidak pernah bosan menyerukan islah," harapnya.
Meski belum ada rekonsiliasi, Nukman menganggapPPP sebenarnya tetap satu. "Bagi saya, PPP Rommahurmuziy, PPP Humphrey Djemat, atau PPP Khittah; semuanya adalah PPP. Bahwa pemerintah hanya mengakui salah satu, itu soal lain," tandasnya.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta telah menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III. Salah satu rekomendasi adalah mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Humprey Djemat, mengatakan keputusan ini baru diambil hari ini. Menurut dia, ini sikap murni seluruh kader PPP kubu mereka.
"Ini sikap murni keluar dari dalam diri PPP Muktamar Jakarta. Dan itu disuarakan DPD, DPW se-Indonesia," ucap Humprey di kantornya, Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).
Dia menerangkan, salah satu alasan adalah aspirasi dari seluruh daerah. Akhirnya disampaikan ke Mukernas, lalu diputuskan bersama.
"Pertama, aspirasi umat dari daerah masing-masing. Dan di Mukernas ini dibicarakan dan diputuskan pilihan kita kepada 02," jelas Humprey.
[mdk]