GELORA.CO - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Djoko Santoso, mengatakan, peluang menang di Pulau Jawa masih 50:50. Djoko menyebut peluang kemenangan masih ada karena penguasaan provinsi di Jawa oleh kubu Prabowo dan Jokowi masih imbang.
“Di seluruh Indonesia, rakyat sudah menginginkan perubahan. Kalau di Jawa (peluang menangnya) fifty-fifty,” jelas Djoko di Posko Pemenangan Prabowo - Sandi di Yogyakarta, Senin (19/11).
Sementara itu, untuk wilayah Yogyakarta, Djoko enggan berkomentar terkait target suara. Namun, ia menegaskan pihaknya tetap berusaha memenangkan suara di Yogyakarta.
“Ya kalau di Yogyakarta ini kita targetnya bisa target ambisisus, moderat, dan target minimal. Kita berusaha memenangkan (tapi) saya tidak bisa bicara angka,” tegasnya.
Di sisi lain, Djoko menanggapi positif sejumlah survei yang menyatakan Prabowo kalah suara dari Jokowi. Ia menganggap survei tersebut sebagai motivasi tim pemenangan agar lebih giat menggaet suara masyarakat.
“Kan ada (survei) Pak Prabowo di bawahnya (Jokowi) 30 persen enggak apa-apa kita ambil hikmahnya. Artinya kalau memang kalahnya masih jauh menurut survei itu, artinya kita terutama BPN kerja lebih giat lagi,” pungkasnya.
Hasil survei Y-Publica menunjukan elektabilitas Jokowi - Ma’ruf di Pulau Jawa lebih unggul dibandingkan Prabowo - Sandi. Namun, survei tersebut juga menunjukkan elektabilitas Jokowi Ma’ruf di Pulau Sumatera lebih rendah dibandingkan Prabowo - Sandi.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf mencapai 54,5 persen, sedangkan Prabowo - Sandi hanya 16,7 persen. Sementara di Pulau Sumatera, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf mendapat 40,8 persen dan Prabowo - Sandi 42,6 persen.
[kumparan]