GELORA.CO - Pihak Detik.com membenarkan bahwa sosok wartawan yang diduga hendak membangun framing buruk mengenai aksi yang diselenggarakan untuk membela bendera berlafazkan tauhid di kawasan Monas, Jakarta, kemarin (Jumat, 2/11) bekerja untuk media massa berbasis internet itu.
RF, inisial wartawan itu, terlihat peserta aksi sedang mengambil gambar sampah di tengah aksi. Kepada peserta aksi yang mengetahui dan mencurigai perbuatannya, RF telah meminta maaf dan menghapus foto-foto sampah yang diambilnya.
Video saat wartawan Detik.com itu diinterogasi peserta aksi juga foto identitas dirinya beredar luas di dunia maya dan di jejaring media sosial.
“(Yang bersangkutan adalah) wartawan baru. Sudah kita evaluasi di internal,” ujar Direktur Pemberitaan Detik.com, Ahmad Ridwan Dalimunthe saat dikonfirmasi redaksi, beberapa saat lalu (Sabtu, 3/11).
Ridwan Dalimunthe mengatakan lebih lanjut bahwa penugasan RF pada kegiatan aksi membela kalimat tauhid itu menyalahi SOP yang berlaku.
“Biasanya, untuk demo-demo seperti di atas kita tugaskan yang relatif senior. yang memahami isu dengan baik,” sambung Ridwan Dalimunthe lagi.
Ridwan Dalimunthe juga dapat memahami situasi yang berkembang dari kejadian ini.
“Hari gini masyarakat kita lagi sensi. Karenanya jurnalis-jurnalis kita di lapangan perlu dibekali dengan baik. Juga dituntut punya sensitifitas atas isu-isu yang sedang diliput,” demikian Ridwan Dalimunthe. [rmol]