GELORA.CO - Massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Warga Kampung Baru, Pulomas, Jakarta Timur, berdemo di Balai Kota untuk memprotes penutupan jalan oleh PT Nurdin Tampubolon Farm (PT NTF) sejak 2017. Massa meminta Gubernur DKI Anies Baswedan mencabut keputusan gubernur yang diteken Djarot Saiful Hidayat.
Massa berdemo di depan gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018). Mereka membawa atribut dan mengenakan pakaian serba putih.
"Pak Djarot kemarin demisioner penerus Pak Ahok, kami meminta Pak Anies cabut Kepgub tersebut," sebut salah satu orator.
Warga meminta tidak ada penutupan akses jalan yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Menurut warga, penutupan akses jalan menyulitkan warga.
"Penutupan jalan menyusahkan warga," sebut orator.
Salah satu warga, Irdhana, menuturkan, penyerahan aset ke PT NTF tak memperhatikan pendapat warga. Dia meminta Anies bisa mengabulkan permintaan warga tersebut.
"Kami tak pernah setuju penutupan akses jalan," sebut Irdhana.
Permasalahan ini bergulir sejak tahun lalu. Warga Kampung Baru, RW 07, Kayu Putih, kesulitan jika ingin berpergian melalui Jalan Pulomas Selatan, Jakarta Timur. Pasalnya, akses menuju Jalan Pulomas Selatan itu ditutup dengan tembok-tembok beton.
Berdasarkan pantauan detikcom di Jalan Cemara Kampung Baru, RW 07, terlihat tembok beton setinggi 2,5 meter berdiri kokoh menutup akses jalan, Kamis (3/8/2017). Sementara itu, di balik tembok tersebut terhampar lahan kosong yang cukup luas.
Di lokasi, tampak papan peringatan yang bertulisan 'Tanah ini milik PT NTF. Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk atau melintas'. Akibatnya, warga harus mengambil rute lebih jauh jika ingin ke Jalan Pulomas Selatan.
Anggota DPR dari Fraksi Hanura, Nurdin Tampubolon, mengaku sebagai pemilik lahan kosong di balik tembok beton tersebut. Namun ia menampik jika dikatakan mempersulit warga terkait dengan akses ke jalan raya.
Link: https://news.detik.com/berita/4310447/warga-pulomas-demo-minta-anies-cabut-kepgub-penutupan-lahan
***
Anies didemo di Balai Kota, lantas Anies membalasnya dengan mengunjungi warga yang demo langsung ke kampungnya, malam harinya, untuk berembuk mencari solusi.
Tidak seperti yang didemo honorer sampai berhari-hari dan harus nginap, tapi tetep tak digubris. Tidak juga diancam dengan water canon diisi bensin seperti pimpinan DKI lama.
"Alhamdulillah... Terima kasih Pak Gubernur berkenan datang ke Kampung Baru kami.
Inilah bukti pemimpin yang mau mendengar rakyatnya, korban rezim lalu 🙌 Smoga segera ada jalan keluar bagi warga. Aamiin....," ucap @Sukma_Oema di twitter tadi malam, Rabu (21/11/2018).
Alhamdulillah... Terima kasih Pak Gubernur berkenan datang ke Kampung Baru kami.Inilah bukti pemimpin yang mau mendengar rakyatnya, korban rezim lalu 🙌 Smoga segera ada jalan keluar bagi warga. Aamiin.... pic.twitter.com/kBwCXXEyii
— Happy Mommy (@Sukma_Oema) 21 November 2018
Terima kasih Pak Gubernur DKI @aniesbaswedan yg menyempatkan waktu di tengah kesibukannya yg luar bisa utk datangi warga Kampung Baru yg demo tadi siang di Balaikota.. Kita hadirkan kehadiran sosial di DKI Jakarta!
— Hasreiza ✌️✌️ (@Reiza_Patters) 21 November 2018
Didemo terus malah datengi warga di lokasi. Ini good bener.— Jack M. Vardan (@JackVardan) 21 November 2018
Wah bagus ini. Demonstran justru didatangi, diajak bicara. Bukan diancam mau dibubarkan pakai water canon isi bensin spt zaman old.TOP!
— #2019TakutDiganti (@wasaraman) 21 November 2018
Wah bagus ini. Demonstran justru didatangi, diajak bicara. Bukan diancam mau dibubarkan pakai water canon isi bensin spt zaman old.TOP!
— #2019TakutDiganti (@wasaraman) 21 November 2018