GELORA.CO - Partai Demokrat menghargai para lulusan perguruan tinggi yang memilih berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol).
Untuk itu, Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief meminta para pengemudi ojol untuk tidak marah kepada calon presiden, Prabowo Subianto yang turut diusung oleh Demokrat.
“Kami bersama anda,” tuturnya, Kamis (22/11).
Andi menjelaskan bahwa maksud Prabowo menyinggung ojol saat memberi sambutan di Indonesia Economic Forum di Shangri-La Hotel, Karet, Sudirman, Jakarta, Rabu (21/11) lalu, adalah baik.
Ketua umum Partai Gerindra itu, sambungnya, tidak bermaksud menghina, melainkan sedang memberi harapan bahwa saat dia memimpin akan ada banyak lapangan kerja yang dibuka.
“Tak perlu marah pada Pak Prabowo, pernyataannya bukan menghina profesi, tetapi ada harapan agar di masa datang ada serapan tenaga kerja di tempat-tempat lainnya,” ujarnya.
Adapun dalam acara Indonesia Economic Forum, Prabowo mengaku mirit dengan para lulusan perguruan tinggi yang banyak menganggur dan memilih bekerja sebagai pengemudi ojol.
“Lulus SD ke SMP, setelah itu SMA, kuliah, lulus kuliah mereka jadi tukang ojek,” katanya.
Pernyataan itu kemudian berbuntut pada sejumlah aksi dari ojol yang menolak pencalonan Prabowo di Pilpres 2019. [rmol]