GELORA.CO - Gerakan Jaga Indonesia (GJI) menuding pemberian izin Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terhadap Reuni Alumni 212 sebagai politik balas budi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Peresidium GJI, Boedi Djarot saat orasi di depan Balaikota DKI Jakarta. Boedi meminta Anies mencabut izin acara reuni tersebut.
“Kami tahu Anies akan melakukan balas budi terhadap mereka. Saya yakin pasti ada agenda politik didalamnya,” ujar Boedi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Selain itu Boedi juga menilai Reuni ini syarat dengan agenda politik dan dimotori oleh ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Mereka (HTI) bukan organisasi agama. Mereka adalah partai yang membawa agenda politik, yaitu paham khilafah yang bertentangan dengan Pancasila. Ini aksi kepanjangan dari HTI. Mereka akan berdakwah tentang khilafah dan Gubernur memberikan izin,” ungkap Boedi.
Temuan Netizen
Hasil pencarian netizen tentang Gerakan Jaga Indonesia mengejutkan. Melalui jejak digital di media, GJI ternyata relawan militan Jokowi-Ma’ruf.
Berikut sumber beritanya: Relawan Jokowi-Ma’ruf Deklarasikan Gerakan Jaga Indonesia