GELORA.CO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali membuat polemik baru. Ketua umumnya, Grace Natalie, menentang dan terus menolak adanya perda syariah dan injil. Katanya demi menjaga kebebasan di masyarakat.
Pernyataan Grace tentu saja langsung menuai reaksi dari berbagai kalangan. Salah satunya Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak yang bereaksi keras terhadap penolakan PSI itu.
Dahnil menuturkan, nilai-nilai agama tidak bisa dilepaskan dari bangsa Indonesia. Termasuk Pancasila yang mengandung nilai-nilai keagamaan. Sila Pertama saja secara terang menjadi simbolisasi nyata bahwa Indonesia bukan negara sekuler, namun negara yang menempatkan agama sebagai bagian penting dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lebih lanjut, Dahnil menjelaskan, perda syariah yang saat ini ditolak oleh PSI atau kelompok pendukung Jokowi tersebut padahal berasal dari kearifan lokal di daerah yang berlandasakan suatu agama tertentu yang ada di situ.
"Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saja, beberapa UU kita diatur dengan merujuk syariat, contoh UU pernikahan. Bahkan, praktik ekonomi syariah merujuk kepada syariat Islam. Jadi, ideologi kita yakni Pancasila sama sekali bukan ideologi yang sekuler yang mencampakkan nilai-nilai agama digeser sekadar menjadi urusan individu," ujar Dahnil saat dihubungi, Jumat (16/11).
Perda syariah yang diterapkan di Provinsi Aceh merupakan salah satu bukti kearifan lokal yang diterapkan menjadi peraturan pada daerah tersebut. Begitu pula dengan upaya menjadikan Manokwari sebagai Kota Injil pertama di Indonesia. Ini juga merupakan kearifan lokal.
Oleh sebab itu, lanjut Dahnil, pihak yang seolah mau menafsirkan Pancasila sebagai ideologi sekuler dan tidak terkait dengan agama, justru berbahaya untuk Pancasila itu sendiri.
"Jadi, diskursus Ideologi sejatinya sudah selesai dan aneh bila ada parpol dan politisi yang masih bahas masalah ini," tegasnya.
Karena itu, Dahnil mengatakan, inilah saatnya semua pihak membuktikan bahwa Pancasila sebagai prinsip dasar berbangsa dan bernegara yang mampu menghadirkan keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan, pihaknya melakukan penolakan terhadap perda baik injil atau syariah. Hal itu untuk menjaga kebebasan dan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskiriminasi, dan seluruh tindak intoleransi di Indonesia.
Menurut mantan presenter TV itu, adanya perda syariah dan injil telah membuktikan membatasi kebebasan masyarakarat dalam segala hal, sehingga menciptakan adanya ketidakadilan.
Lebih lanjut, Grace menambahkan, dirinya juga melihat adanya ketidakleluasaan masyarakat yang menganut agama minoritas dalam menjalankan ibadah keagamaannya.
Menurut Grace, masyarakat Indonesia beragam. Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga ketidakadilan ini tidak bisa terus didiamkan saja. PSI berjanji bakal terus memperjuangkan adanya ketidakadilan lewat perda injil dan syariah di masyarakat. [jpc]