GELORA.CO - Cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asyari, Irfan Yusuf, mengaku kerap mendengar anggapan bahwa Prabowo Subianto akan membubarkan NU seumpama memenangi pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Irfan menampik anggapan ini. Dia mengatakan, Prabowo sudah lama kenal dan dekat dengan NU dan para tokohnya.
Anak dari almarhum KH Muhammad Yusuf Hasyim (Pak Ud) ini menuturkan, dia sudah beberapa kali mengorganisasi kiai-kiai Jawa Timur untuk bertemu dengan Prabowo. Pertemuan-pertemuan itu, kata dia, sudah berlangsung sejak tahun 1990-an. "Artinya, dari mana Pak Prabowo membubarkan NU kalau sudah begitu dekatnya," kata Irfan di Media Center Prabowo - Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 1 November 2018.
Irfan menuturkan, cerita ini seusai diumumkan sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga. Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno dan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional, Dahnil Anzar Simanjuntak, langsung mengumumkan bergabungnya Irfan.
Menurut Irfan, Prabowo juga pernah berkomitmen untuk melibatkan tokoh NU di kabinet jika terpilih menjadi presiden. "Satu kalimat terakhir yang disampaikan beliau adalah kalau Pak Prabowo terpilih jadi presiden, Menteri Agama pun tidak akan lepas dari NU. Itu yang disampaikan beliau," kata Irfan.
Dahnil Anzar mengatakan, kehadiran Irfan akan menambah kekuatan bagi koalisi Prabowo - Sandiaga dalam menghadapi Pilpres 2019. Dia mengatakan merapatnya Irfan sekaligus mematahkan anggapan bahwa tak ada tokoh-tokoh NU di kubu Prabowo - Sandiaga. [tempo]