GELORA.CO - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 1998 setelah lengsernya Soeharto pernah menanyakakan kepada atasnya saat itu Jenderal Wiranto untuk mengambil alih kekuasaan.
“Waktu Pak SBY tanya, Pak SBY waktu itu masih bintang 3, saya bintang 4, beliau tanya bagaimana panglima besok akan ambil alih atau tidak, saya katakan tidak!” kata Wiranto, Sabtu (3/11).
Wiranto mengatakan, sebagai Menhankam/Pangab saat itu menyerahkan kekuasaan secara konstitusional kepada wakil Presiden yaitu BJ Habibie.
“Kita hantarkan pergantian kepada wakil presiden Republik Indonesia, begitu,” ungkapnya.
Wiranto juga membeberkan alasan mengapa dia tidak mengambil alih pemerintahan saat krisis 1998. Sebagai Panglima ABRI, Wiranto menyebut kala itu memiliki kewenangan untuk mengambil alih negara.
Namun Wiranto memilih mengikuti konstitusi dengan memberi jalan Wapres BJ Habibie untuk dilantik sebagai Presiden RI. Karena jika dia mengambil alih pemerintahan, dikhawatirkan justru menimbulkan perpecahan bangsa Indonesia.
“Saya sampaikan bisa jadi pembelajaran bahwa persatuan itu sesuatu yang sangat penting. Kata kuncinya persatuan, karena tanpa persatuan kita tidak bisa apa-apa,” ujarnya. [sns]