GELORA.CO - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengklaim termasuk orang yang meminta Soeharto mundur saat krisis moneter 1998. Ia pastikan lebih setia pada negara dan bangsa.
"Waktu di saat kritis, saya termasuk menyarankan Pak Harto, lebih baik Pak Harto turun dengan baik daripada harus melawan kehendak rakyat Indonesia. Waktu itu saya menempatkan kesetiaan saya pada negara dan bangsa, tak pada keluarga," kata Prabowo di GOR Kuningan, Jakarta, Minggu, 4 November 2018.
Ia mengatakan saat aktif sebagai tentara, ia bersama Susilo Bambang Yudhoyono dan tokoh-tokoh TNI yang membawa ABRI keluar dari politik. Saat itu ia menjabat sebagai Panglima Kostrad.
"Ini imbauan saya pada seluruh aparat. Kekuasaan itu amanah dan kekuasaan-kekuasaan akan datang dan pergi," kata Prabowo.
Ia mengingatkan agar jangan sampai kehilangan perasaan mencintai pada rakyat. "Yang penting jangan sampai kita kehilangan hormat cinta pada rakyat," kata Prabowo.
[viva]