GELORA.CO - Presiden Joko Widodo mengeluarkan diksi baru yaitu "tabok". Sebelumnya, Kepala Negara pernah mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan kontrovensi seperti "gebuk", "sontoloyo" dan "genderuwo".
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera mengakui memang belakangan Jokowi yang juga Capres petahana sering keluarkan ucapan yang menuai polemik.
Menurut Mardani, pemilihan kata tersebut tidak kosong makna, pasti ada motif di belakangnya.
"Kami khawatir seperti dulu melontarkan ide ternak kalajengking, itu bagian dari spin doctor untuk mengalihkan perhatian publik dari isu utama," ujar wakil ketua Komisi II DPR ini, Jumat (23/11).
Lalu apa motif Jokowi dengan pemilihan diksi barunya "tabok", Mardini menilai ada dua.
Pertama, terkait paket ekonomi pemerintah ke-16 yang juga mendapat penolakan di internal koalisi.
Kedua, Jokowi sudah mulai khawatir dengan pemberitaan positif Prabowo-Sandi yang diterima masyarakat luas.
"Mulai dari paket kebijakan ekonomi yang melemahkan UMKM hingga pemberitaan Prabowo-Sandi yang mencuat," kata politisi PKS itu. [rmol]