GELORA.CO - Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menilai banyak pekerjaan rumah (PR) yang perlu diperbaiki untuk kesejahteraan Indonesia. Apalagi, ia menilai perekonomian Indonesia saat ini tidak dalam kondisi yang baik.
Salah satu indikator, kata dia, adalah posisi cadangan devisa dalam negeri Indonesia yang mengalami penurunan sejak 2017. Hal itu seiring dengan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di periode yang sama.
Prabowo memaparkan, data Bank Dunia (World Bank) menunjukkan cadangan devisa Indonesia per 2017 sebesar USD 130,2 miliar. Sementara itu per Oktober 2018 cadev dalam negeri sebesar USD 115,2 miliar.
Ketua Umum Partai Gerindra itu lantas menyinggung posisi cadangan devisa Indonesia yang kalah peringkat dengan Thailand (USD 202,5 miliar) dan Singapura (USD 285 miliar) pada 2017.
"Kita kalah dengan Singapura yang luasnya tidak lebih besar dari Kabupaten Bogor," ujarnya dalam Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/11).
Namun demikian, pihaknya mengaku enggan menyalahkan siapapun. Dia mengajak semua pihak untuk bahu-membahu dalam memperbaiki Indonesia. "Saat saya mengatakan ini saya tidak menyalahkan siapapun. Saya hanya sampaikan dinamika terus berjalan, ayo bangun kita sama-sama perbaiki," ungkapnya.
Di sisi lain, ia juga punya resep kepada pemerintah untuk memperbaiki Indonesia, antara lain mengurangi disparitas, menurunkan korupsi dan memperbaiki layanan dasar bagi masyarakat. "Bagi saya, itu resep untuk memperbaiki Indonesia," pungkasnya.
[jpc]