GELORA.CO - Sikap Partai Demokrat yang membebaskan pilihan kepada para kader di Pilpres 2019 merupakan cara untuk menyelamatkan partai.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai bahwa partai berlambang bintang mercy itu tidak akan mendapat efek ekor jas dari pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Atas alasan itu, sikap membebaskan pilihan di pilpres merupakan cara agar Demokrat tetap selamat dan tidak terpecah.
"Walau tidak dapat efek ekor jas. Paling tidak Demokrat tidak pecah," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/11).
Jika Demokrat memaksakan kader untuk memilih Prabowo-Sandi, maka akan banyak kader yang hengkang.
Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) mencontohkan kader Demokrat di Papua yang banyak memberi dukungan ke Jokowi.
“Jika Demokrat dukung Prabowo, partai bisa tidak solid. Jika tidak solid, maka sulit untuk menaikan elektabilitas," pungkasnya. [rmol]