GELORA.CO - PKS tak sependapat dengan Sekjen PDIP Hasto Kristyanto yang menyebut emak-emak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik. PKS menilai saat ini banyak emak-emak yang memang peduli pada politik.
"Emak-emak sekarang punya kepedulian politik yang tinggi. Banyak dari mereka berjuang untuk mencintai negeri. Prabowo-Sandi justru karena mendengar jeritan emak-emak selalu mengangkat masalah harga-harga yang kian mahal," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada detikcom, Sabtu (17/11/2018).
Menurut Mardani, emak-emak merupakan kalangan yang paling merasakan dampak kondisi ekonomi. Dia menyebut kalangan itu dijadikan inspirasi oleh Prabowo-Sandi.
"Stabilitas keluarga sangat ditentukan oleh stabilitas rumah tangga dan emak-emaklah manajer yang merasakan dampak ketidakmampuan mengelola supply and demand hingga perencanaan jangka panjang agar kita berdaulat secara pangan dan energi. Buat Prabowo-Sandi, emak-emak bukan hanya sumber inspirasi tapi segmen yang paling didengar dan diberi peran," ujarnya.
Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin menyebut saat ini emak-emak merulakan korban kegagalan pemerintah saat ini. Dia juga menganggap saat ini Prisiden Joko Widodo masih mengandalkan gaya pencitraan dalam berpolitik.
"Tim Pak Jokowi tampak masih mengandalkan strategi lama yaitu pencitraan. Padahal sekarang masyarakat sudah merasakan langsung dan dapat menilai kinerja Pak Jokowi yang terbukti tak sesuai dengan janji. Emak-emak salah satu korban kegagalan pemerintah dalam mensejahterakan rakyat," ujarnya.
Sebelumnya Hasto Kristiyanto dan beberapa politisi PDIP melakukan konsolidasi bersama kader di kantor DPC PDIP Kabupaten Bekasi Sabtu (17/11/2018). Singkat cerita, Hasto bertanya kepada para kader yang hadir dalam acara itu. Kader PDIP diminta menyebutkan salah satu program kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla.
"Program Pak Jokowi apa? Siapa yang bisa jawab?" tanya Hasto. "Keluarga harapan," jawab seorang perempuan bernama Dewi, yang mendapatkan jaket PDIP.
"Di sana bisanya hanya memanfaatkan emak-emak untuk kepentingan politik. Pak Jokowi menghadirkan kebijakan untuk emak," timpal Hasto.[dtk]