GELORA.CO - Ketua Dewan Pembina Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dikomentari oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal itu adalah buntut dari pernyataannya yang akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, jika organisasi keagamaan tersebut tidak mengambil sikap pada Pilpres 2019.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafi’i Ma’arif atau yang akrab dipanggil Buya mengungkapkan, warga tidak perlu memperhitungkan pernyataan tersebut. Sebagai organisasi keagamaan, anggotanya bebas memilih tanpa diarahkan.
“Halah, jewer-jewer, nggak usah diperhitungkan itu. Muhammadiyah harus memberikan kebebasan kepada warganya,” ujarnya saat ditemui di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (23/11).
Pendiri Ma’arif Institute itu mengatakan, pernyataan tersebut agar tidak didengar, apalagi dipersoalkan. Pasalnya, Muhammadiyah tidak pernah menggiring warganya untuk memilih suatu partai ataupun pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Jadi bebas menentukan pilihan, tidak digiring, tidak diarahkan kepada salah satu calon atau satu partai. Saya kira itu bagus ini kan ormas sipil, tertua, yang lahirnya mendahului bangsa dan negara. Jadi kita enggak perlulah ada jewer-jewer, itu enggak usah didengar itu,” tegas Buya.
Sama seperti dirinya, dia pun menegaskan, Amien kini bukan lagi tokoh sentral di Muhammadiyah. Sehingga, sesuai Muktamar, Haedar yang memegang kendali untuk mengontrol anggotanya.
“Dulu, sekarang Haedar tokoh sentralnya, bukan Amien Rais, bukan saya. Haedar. Tahu struktur dong yang dipilih Muktamar. Sehingga dia pegang kendali fungsi itu kan yang sekarang ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Amien Rais yang juga Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu menghadiri Milad ke 106 Muhammdiyah di Islamic Center, Surabaya, Selasa (20/11). Pada kesempatan itu, Amien menegaskan bahwa Muhammadiyah harus punya sikap pada Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Jadi, misalnya Ketua PP Muhammadiyah mengatakan terserah, tentu akan saya jewer. Itu nggak betul," kata Amien. [jpc]