GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon membalas pernyataan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin yang membanding-bandingkan rekam jejak sang petahana dengan calon presiden Prabowo Subianto. Fadli pun ikut membandingkan rekam jejak Jokowi dengan bosnya di Partai Gerindra tersebut.
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mengatakan, Jokowi baru muncul saat menjabat wali kota Solo saja. Sedangkan Prabowo, lanjut dia, sudah sejak tahun 1960-an masuk ke AKABRI dan berjuang untuk Indonesia.
“Ya, bagaimana, dia kan tidak ada rekam jejaknya. Rekam jejaknya setahu saya baru dimulai dari wali kota. Selama sebelum wali kota, saya tidak mendengar tuh ada nama itu,” ungkap Fadli kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/11).
“Jadi kalau Pak Prabowo jelas dari tahun 1960-an sudah ada, masuk ke dalam AKABRI berjuang di Timor Timur demi NKRI,” tambahnya.
Menurut dia, Prabowo juga terlibat dalam berbagai operasi militer. Fadli menegaskan bahwa pengabdian Prabowo selama di tentara juga luar biasa dan diakui sampai sekarang di pasukan-pasukan.
Selain itu, ujar dia, Prabowo juga terlibat di berbagai organisasi. Seperti organisasi petani, pedagang pasar, pencak silat. “Sampai-sampai kemarin keberhasilan Asian Games di pencak silat. Jadi, inilah dinamakan rekam jejak. Timeline sejarah itu ada. Kalau Pak Jokowi, kan, baru kemarin,” ungkapnya.
Dia pun menepis tudingan Prabowo terlibat kasus 1998. Menurut Fadli, Prabowo tidak terlibat kasus apa pun. “Tidak ada kasus, itu kan diutak-atik saja. Kasus apa yang diada-adakan, Pak Prabowo tidak pernah ada kasus. Itu ada (nuansa) politik saja. Tentu politik kan ada naik turun,” katanya. [jpn]