GELORA.CO - Viral Siswa SD Selalu Bawa Adiknya ke Sekolah, Guru Ungkap Kisah Sedihnya yang Bikin Terenyuh
Curhatan yang disertai seorang siswa berseragam merah putih menggendong adiknya yang dituliskan akun akun Facebook Leendya Putry Kurniawati viral di Media Sosial.
Foto yang diunggah pada Kamis (4/10/2018) lalu tersebut mendapat respons hingga 203.288 kali dan dibagikan 47.138 kali oleh pengguna Facebook lain.
"#SM3T #GGD #SAMPANG
Hanya bisa termenung saat menunggu anak-anak mengerjakan tugas yang ku berikan. Umur segini udah bisa manage kehidupan. Momong adeknya sambil mencari ilmu momong adeknya sambil mencari ilmu
Kalau dilarang bawa adek ke sekolah, pasti si anak tidak datang ke sekolah karena nunggu adeknya di rumah karna ortunya kerja.
Yang dipikirnya saat kutanya, hanya ingi bersekolah dan jaga adek. Jadi masi beruntung mau datang ke sekolah.
Foto ini ku ambli saat istirahat teman-teman lainnya sibuk bermain tapi dia mencoab menidurkan dengan menimang," tulis Putri dalam statusnya.
Salah satu guru dari SDN Palenggiyan 1, Madura, mengunggah foto salah satu muridnya yang menggendong adik di sekolah. |
"#SM3T #GGD #SAMPANG
Kebanyakan teman2 seprofesi yg di unggah keberhasilan kejuaraan hasil karya atau yg bagus2 anak didiknya,
Alhamdulillah kebanggaan tersendiri memang bisa menghasilkan murid2 sukses,
Lalu bagaimana dengan saya yang ditugaskan di sekolah 3T ( terdepan, terluar, tertinggal)
Mereka bisa CALISTUNG & rajin datang kesekolah itu sudah luar biasa
Saya pun juga punya kebanggaan tersendiri dengan segala keterbatasan yang ada,
Saya ingin pendidikan tetap berjalan
Menjadikan sekolah tempat belajar tentang kehidupan sebenarnya. Salahkah saya??."
Dikutip dari Kompas.com ternyata pengunggah foto dan curhatan tersebut adalah seorang guru Guru Garis Depan bernama Lindya Putri Kurniawati, yang mengajar SDN Palenggiyan 1, Sampang, Jawa Timur.
Putri menceritakan foto dalam unggahannya tersebut adalah muridnya, Muhammad Zainatul Fata (10) atau akrab disapa Fata sedang menggendong adik sepupunya yang berumur 2 tahun di dalam kelas.
Fata membawa adik sepupunya ke sekolah karena orangtua Fata bekerja di sawah dan pekerja bangunan. Sementara, orangtua sepupunya bekerja di sawah dan di luar kota.
Lindya mengaku, Fata sudah membawa sepupunya ke sekolah selama ia mengajar di SDN Palenggiyan dalam kurun setahun.
"Saya GGD (Guru Garis Depan), baru mengajar setahunan, jadi saya hanya bisa memberi informasi selama saya setahunan di sini," ujar Lindya, wali kelas 6 di SDN Palenggiyan 1 saat dihubungiKompas.com, Selasa (9/10/2018).
Awalnya, Lindya mengaku bingung apakah nantinya kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik dengan adanya kehadiran adik sepupu Fata.
"Bingung, apa bisa berjalan proses KBM. Tapi adiknya tidak pernah rewel, lambat laun karena enggak pernah rewel dan enggak menggangu, kami jadi terbiasa," ujar Lindya.
Tanggapan pihak sekolah
Menurut Lindya, pihak sekolah sebenarnya tidak berkenan ada siswa yang membawa salah satu anggota keluarga ke sekolah.
"Tapi tidak melarang," ujar Lindya.
Ternyata, tak hanya Fata saja yang membawa adik sepupunya ke sekolah. Ada juga sekitar 10 siswa yang membawa adiknya.
"Sudah sering semua siswa diingatkan untuk tidak boleh membawa adik. Tapi tetap saja dibawa. Kalau ditekan, besoknya malah enggak datang sekolah," ujar Lindya.
Keseharian
Fata, siswa kelas 5 SD ini, hobi bermain bola dengan teman-teman sekolahnya. Tak hanya mahir bermain bola, Fata juga unggul dalam pelajaran.
"Nilai-nilai Fata masih di atas rata-rata kelas. Ia juga rajin ke sekolah," ujar Lindya.
Dalam keseharian, Fata menempuh jarak sekitar 1 km dari rumah ke sekolah dengan berjalan kaki.
Ia juga membawa adik sepupunya ke sekolah.
Lindya mengatakan, Fata bersekolah dari bagi sampai pukul 11.00. Kemudian, dilanjut dengan pendidikan madrasah atau mengaji.
"Fata pulang sekolah pukul 11.00-an, lanjut madrasah (mengaji) sampai pukul 16.00 sore," ujar Lindya. [tribun]