GELORA.CO - Defisit keuangan BPJS Kesehatan membuat Presiden Jokowi geram. Defisit keuangan ini, kata Presiden akibat pengelolaan yang kurang maksimal.
“Tidak gampang mengurus ribuan rumah sakit di tanah air. Namun, bila BPJS Kesehatan memiliki manajemen internal yang baik, tidak akan terjadi defisit,” kata Presiden dalam Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) di Jakarta Cenvention Center, Rabu (17/10) dilansir kantor berita Antara.
Perkiraan defisit keuangan BPJS Kesehatan pada 2018 ini, mencapai Rp16,5 triliun. Hingga Presiden Jokowi akhirnya mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) pemanfaatan cukai rokok dari daerah untuk menutup defisit tersebut.
Hal ini membuat pendukung militan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Presiden Jokowi, Denny Siregar menawarkan solusi kepada Presiden.
Denny meminta Jokowi agar kelak jika Ahok sudah keluar dari penjara, urusan BPJS Kesehatan diserahkan ke Ahok, agar tidak terjadi lagi defisit.
Pak @jokowi nanti kalau Ahok keluar dari penjara, biar dia yang urusin BPJS kesehatan aja, biar gak defisit triliunan rupiah setiap tahun..Di tangan Ahok, pasti beres..
— Denny siregar (@Dennysiregar7) 19 Oktober 2018
Tak disangka, usulan Denny ditanggapi dr. Gunawan. Ia menilai, sosok Denny sebagai buzzer petahana paling culun. Membuat petahana celaka akibat kicauan-kicauan Denny.
“Ini knp gw seringkali bilang org ini buzzer petahana yg paling culun dan berpotensi bikin celaka pak jkw salah satunya twit2 dia yg kaya begini, ga ngerti permasalahan dan asal jeplak..ancuurr,” tulis dr. Gunawan. [swa]