GELORA.CO - Seorang warga Turki yang disewa sebagai sopir menyebut beberapa anggota tim intelijen Arab Saudi yang dicurigai membunuh wartawan Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul tampak 'ceria' dan minum minuman keras (miras) dalam perjalanan ke bandara untuk terbang kembali ke Riyadh.
Seperti dilansir media lokal Turki, Hurriyet Daily News, Sabtu (27/10/2018), sopir yang tidak disebut namanya ini menyebut dia disewa untuk mengantarkan anggota tim Saudi selama berada di Istanbul. Pengakuan ini disampaikannya ke televisi swasta Turki, A Haber, pada Jumat (26/10).
Disebutkan sang sopir bahwa dia mengantarkan sejumlah anggota tim Saudi itu dari Bandara Ataturk menuju ke hotel dan Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu. Otoritas Turki menyebutkan ada 15 warga Saudi yang tiba di Istanbul pada 2 Oktober, hari saat Khashoggi dibunuh.
"Pukul 15.30 waktu setempat, sembilan orang mendarat (di Bandara Ataturk Istanbul), menyewa tiga mobil kami. Tiga orang di dalam mobil yang saya kemudikan termasuk Maher Abdulaziz Mutreb. Mereka meminta saya mengantar mereka ke hotel mereka dan kemudian kembali di sana pukul 08.00 waktu setempat untuk membawa mereka ke konsulat," tutur sang sopir.
Nama Mutreb ada dalam daftar 15 orang yang dicurigai terlibat pembunuhan Khashoggi. Laporan media Amerika Serikat, The New York Times, sebelumnya menyebut Mutreb kerap mendampingi putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dalam kunjungan ke luar negeri. Sedangkan Reuters menyebut Mutreb sebagai agen intelijen senior Saudi yang menjadi bagian tim keamanan (MBS)
Saat mengantarkan anggota tim Saudi dari hotel ke Konsulat Saudi, sang sopir menyebut barikade keamanan dibukakan secara khusus oleh petugas keamanan Konsulat Saudi saat mobil yang dikemudikannya tiba. Sang sopir juga menyebut dirinya melihat tiga mobil konsulat meninggalkan gedung Konsulat Saudi dalam waktu satu jam setelah seluruh anggota tim Saudi masuk ke dalam. Sang sopir sempat menunggu cukup lama di luar konsulat.
"Saya ingat melihat wanita Turki tunangan Khashoggi di depan konsulat karena dia menunggu di sana cukup lama sama seperti saya. Saat itu, personel keamanan konsulat melarang siapapun masuk, memberitahu mereka bahwa ada 'inspeksi' di dalam. Khashoggi tidak keluar dan salah satu anggota kelompok Saudi menelepon saya setelah dua jam untuk meminta saja pergi ke hotel mereka," sebutnya.
Ketika sang sopir pergi ke hotel yang dimaksud, bukan Mutreb yang menumpang mobilnya, melainkan tiga anggota Saudi lainnya yang memintanya mengantarkan mereka ke Bandara Ataturk. "Mereka meminta saya mengantarkan ke sebuah tempat untuk makan dan saya bawa mereka ke sebuah restoran doner (kebab). Mereka tampak sangat ceria. Mereka merokok dan minum alkohol di dalam mobil," ungkap sang sopir ini.
Belum ada tanggapan dari otoritas Saudi atas laporan ini.
Pada Kamis (25/10) ini, otoritas Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam pembunuhan yang telah direncanakan, setelah menyangkal selama beberapa minggu. Namun pertanyaan soal lokasi jenazah Khashoggi dan siapa pemberi perintah pembunuhan masih belum terjawab.
Otoritas Saudi menahan 18 tersangka dan memecat lima pejabat senior pemerintahan sebagai bagian dari penyelidikan mereka atas kasus Khashoggi. Beberapa orang di antaranya diketahui memiliki keterkaitan dengan putra mahkota Saudi. Negara-negara Barat mencurigai putra mahkota Saudi ikut bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi, namun otoritas Saudi menyangkalnya.
Dalam pernyataan terbaru, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan Saudi mengekstradisi 18 tersangka agar bisa diadili di Turki. Seruan itu ditolak Saudi, dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, menegaskan para tersangka akan diadili di Saudi.[dtk]