GELORA.CO - Lembaga Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) telah merilis hasil survei pada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Hasilnya, capres cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin unggul dari pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Minggu (8/10/2018).
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera memberikan tanggapan.
Hal ini diungkapkan Mardani melalui Twitter, @MardaniAliSera,Minggu (7/10/2018).
Ketua DPP PKS ini mentautkan 2 berita melalui kicauannya.
2 berita itu berjudul 'Survei SMRC: Ahok-Djarot Menang Telak, Agus-Sylfi dan Anies-Sandi Kalah'.
Serta 'Survei SMRC: 76 Persen Warga Jakarta Puas akan Kinerja Ahok.
Berita tersebut digunakan Mardani sebagai pembanding hasil survei yang berbeda dengan hasil penghitungan di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seperti hasil survei SMRC yang mengatakan Ahok-Djarot menang, namun Anies dan Sandi yang unggul dalam penghitungan KPU.
Mardani mengatakan, untuk menanggapi hasil survei SMRC yang mengunggulkan capres Jokowi, tim Prabowo akan diarahkan untuk bekerja semakin keras.
Namun, survei tersebut diabaikan agar tim Prabowo tetap fokus bekerja.
"Untuk menanggapi Survei, tim Prabowo Sandi saya arahkan untuk semakin kerja keras.
Seperti di Jakarta, Survei kita abaikan agar fokus bekerja, krn semua bisa diatur.
Apakah masih ingat hasil survei terjungkal dengan hasil akhir ?.
FOKUS hasil akhir #2019GantiPresiden," kicau Mardani Ali Sera.
Sementara dalam rilis survei SMRC pada capres-cawapres, lembaga tersebut menggunakan metode mutistage randomdengan margin of error sebesar kurang lebih 3,05 persen.
Hasil menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan hasil 60,4 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya mendapat 29,8 persen.
Sementara sisanya 9,8 persen memilih untuk tidak menjawab.
Dilansir TribunWow dari Kompas.com pada Minggu (7/10/2018), Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan memaparkan hasil simulasi tersebut.
"Untuk simulasi dua pasangan, Jokowi-Ma'ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 29,8 persen. Sementara 9,8 persen tidak menjawab," ujar Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Jakarta.
Sebanyak 1.074 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia dilibatkan dalam survei yang dilaksanakan mulai dari 7 september hingga 24 september.
Djayadi juga mengatakan kehadiran cawapres ke daerah-daerah belum berpengaruh.
Tingginya angka survei dari pasangan Jokowi-Ma'ruf enam bulan jelang pilpres dipengaruhi oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang menyentuh angka 60,2 persen.[tribun]